Puisi Sumiati "Angin" Puisi Cinta Terbaru - Sampah Kata
Entah dimana
aku
berdiri disudut bisu
Terdiam
dalam tatap sepi tak mampu lagi berkata
Walau
sekedar untuk menghiba
Karna semua
percuma
Nurani telah
tertutup ambisi
Kalian
menjadi raga tak hati
Tercabik
tubuh lemah tak berdaya
Tercengkram
ditangan durjana berwajah manusia
Tubuh kecil
meringkuh luruh
Dalam
selimut dingin malam menusuk tulang
Terhembus
suara angin yang semakin menakutkan
Seperti
lolongan kematian yang mendekat perlahan
Kalian
biarkan tubuh kecil
Terhempas
tanpa daya
Perlahan
namun pasti
Tubuh kecil
merangkak
Perlahan
Bangkit
tertatih
Membawa diri
menjauhi neraka dimana tubuh kecil
Telah
disiksa
Oleh mereka
yang berwajah malaikat namun berhati iblis
Bertahun
berlalu
Biarkan
angin membawa semua kisah
Terbang
menghilang
Bersama
malam yang perlahan menjelang
Plg.2412021
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment