Puisi Sumiati "Jejak Malam" Puisi Renungan Diri Penuh Makna - Sampah Kata
Termangguku
di sudut usang
Dalam
kesedihan yang tak bisa kuceritakan
Namun air mata sebagai pembuktian
bahwa hatiku sedang berdendang melody kesedihan
Tak ada yang
dapat dipersalahkan
Akan takdir
yang telah digariskan
Semua sudah
suratan garisan nasib pada kehidupan
Rembulan,
Hanya sinarmu yang kini menjadi teman dalam bait syair kerinduan
Tapi rindu
ini tak mungkin bisa ku ungkapkan
Pada langit
ataupun gemintang
Biarkan
hanya menjadi nyanyian hati
Betapa kesalahan akan mendapat balasan
walau sekecil apa perbuatan
Tuhan
Aku bisa
menutup mata dunia
Agar tidak ada yang tahu sebuah dosa
Namun Engkau
maha tahu segala nya
Yang
menentukan segala garisan dijalan kehidupan
Kini diujung sesalku
Hanya berharap ampunan dariMu
dan memohon kuatkan hatiku agar aku mampu bertahan
dan
tak salah memilih dalam melangkah meski usia kini telah senja
Perlahan ku
sibak tirai penghalang malam
Beranjak ku keperaduan berharap semua kejadian
hanyalah mimpi buruk yang akan menghilang
saat ku membuka mata diawal terang
Plg.612021
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment