Cerpen "Aku Menyerah Atas Perjuangan Cinta Yang Sia-Sia" karya Catatan Hati - Sampah Kata

Table of Contents
"AKU MENYERAH ATAS CINTA YANG SIA-SIA"
 Karya Catatan Hati

Ini Kisahku
Tuhan menempatkan seseorang dalam hidupmu karena sebuah alasan, jika ia meninggalkanmu itu juga karena alasan yang lebih baik. Aku pernah yakin pada apa yang ku anggap layak untuk ku perjuangkan.

Aku sempat menganggapmu kebahagiaan sederhana yang tidak pernah ku duga sebelumnya kamu datang dari mana. Tiba-tiba saja kamu ada dan memberiku celah untuk kembali merasakan jatuh cinta.

Setelah sebelumnya aku pernah merasa begitu terluka, sampai aku menduga tak akan ada lagi cinta setelahnya.

Tetapi.....kehadiranmu mengubah segalanya, dan ternyata semua hal tidak seperti yang kukira, ketika tanpa sengaja sempat ku gantungkan harapan. Nyatanya aku kembali dikecewakan oleh keadaan untuk kesekian kalinya. Aku harus kembali merasakan duka yang berkepanjangan.

Adakah kamu tahu......??? ada bagian paling melelahkan saat mencintaimu, bagian itu adalah hati yang tidak pernah berhenti untuk menunggu. Walau berulangkali aku mencoba untuk menghentikan langkahku, tetapi tetap saja aku belum mampu.

Bagaimana tidak, meski keadaan membuatku sadar jika kamu tidakkan mungkin ku genggam, naluriku selalu saja memaksa untuk tetap bertahan.

Harus kukatakan apalagi....? aku takkan mungkin mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari kisahmu, karena aku tau ada seseorang yang telah kamu pilih untuk menjadi teman sepimu.

Dia sama seperti aku....yang telah menyandingkanmu di hati kami berdua. Hanya saja bedanya kamu berikan dia tempat paling berharga sedangkan aku tidak pernah sekalipun kamu anggap ada. Bagimu aku hanya nun mati diantara idgham billagunnah, terlihat tapi tak dianggap.

Lalu aku harus apa...??? haruskah aku tetap memaksa..?? cinta tidak bisa untuk dipaksakan, meski ku tau cinta bukan apa yang dipikirkan oleh akal tapi cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati, meski hati kecilku masih begitu menginginkanmu tetapi keadaan tidak berkata seperti itu.

Luka, sakit,perih dan hancur itu yang aku rasakan, aku harus bangkit berdiri tak tenggelam dalam luka sepi, air mataku terbuang percuma dalam keterpurukan.

Apakah aku orang yang tegar...?? atau mungkin semua suatu kebodohan...? Untuk terakhir kalinya atau entah masih ada yang kesekian kalinya aku menyerah, sebisa mungkin aku berusaha untuk tidak lagi melangkah kedalam ruang hidupmu. meski kamu tau selama ini aku berjuang untukmu.

Pesan terakhir dariku : Janganlah kamu mengira bahwa diri mulah yang membuat kamu beramal kebaikan,tetapi sesungguhnya kamu hanyalah seorang hamba yang sedang Allah cintai, maka jangan sia-siakan cinta ini supaya Allah tidak melupakanmu.

Dari orang yang pernah menjadi alasan sejuta ekspresimu...

Post a Comment