Kumpulan Puisi Sumiati "Cinta Dunia Maya dan Pelukan Terakhir" Puisi Penuh Makna - Sampah Kata
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Sumiati. Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis.
Cinta Dunia
Maya
Oleh : Sumiati
Kau mengenal
nya hanya lewat kilasan poto di fb nya
Kau memahami
nya hanya lewat goresan di beranda nya
Kau
meyanjung nya
Hanya karena
pujian dari jemari yang di tulis di layar sosial media
Kau
merindukan nya
Hanya karena
perhatian kecil dari selusur inbox yang dia kirim
Kau merasa
dekat hanya karena sapa di ruang chat mu
Kau terpikat
pada pesona dari kosa kata di layar kaca
Sehingga kau
menjadi terlupa
Akan
logika
Mungkin tipu
daya sedang menjerat rasa
Di depan mata pun sebuah dusta bisa dicipta
apalagi dia yang jauh di negeri antah berantah
Jangan suka lengah wahai wanita
Hanya karna
keindahan semu di layar maya
Engkau melupakan sebuah kebenaran
yang terpampang nyata di depan mata
Kau berharap dia yang di sisi mu bersikap romantis
seperti dia yang menyapa mu lewat chat
manis
Tolong tanya
hatimu
Apa kau
telah berbuat romantis pada kekasihmu
Kau terharu emot sedih dikirim lewat messenger
kalau kau cerita tentang duka
Tapi coba kau ingat siapa yang memelukmu
dan menghapus air matamu ketika kamu terjatuh
Aku hanya
berharap pada mu
Jaga hati
yang selama ini melindungi
Walau dia tak bisa memberi kejutan makan malam yang romantis
seperti di layar kaca
Walau dia
tak pernah memberimu sebuket mawar indah
Tapi dia telah memberikan separuh nyawa untuk dirimu
dengan tak lelah berjuang mencari nafkah
agar dirimu bisa terus tersenyum
dan tidak menangis dalam kelaparan dan
duka
Hargai dia
yang walaupun tidak bisa mengajakmu bulan madu ke bulan
Namun dia rela memberikan bahu nya
saat kau marah dan menangis untuk kausirami dengan
airmata.
Dia yang
nyata
Yang akan
merangkul mu kala kau terjatuh
Dia yang
nyata
Yang akan
menuntun mu kala kau rapuh
Jagan
terbujuk rayu palsu di maya dunia
Karna hidup
itu nyata bukan bualan tanpa logika
Jaga hatimu
Pakai pikir
mu
Jalankan
nalar mu
Agar tak
sesal diakhir langkah mu
Plg.2332021
Pelukan Terakhir
Oleh : Sumiati
Maaf aku
harus pergi
Terlalu
dalam jurang antara kita
Dirimu
dengan akidah mu
Dan aku
dengan iman ku
Tapi
percayalah kamu selama nya dihatiku
Kalimat itu
mengalir dari bibirmu
Seakan
kepasrahan sudah kau berikan
Lelah dirimu
untuk bertahan
Dari
permainan perasaan yang sangat menyakitkan
Aku tak bisa
memaksa mu
Untuk
mengikuti alur hidup ku
Karena aku
juga tidak ingin
Kau
memaksaku
Mengikuti
jalan cerita mu
Aku hanya
terdiam
Menyimak
setiap baitan yang kau ucapkan
Karena
sebenar nya aku pun lelah
Bermain dalam drama hati
yang pada akhir ya kita hanya saling menyakiti
Izinkan aku
memeluk mu
Sebagai
salam perpisahan
Sebelum aku
melangkah pergi dan mungkin tak akan pernah kembali
Namun ku
berjanji akan selalu menjadi sahabat mu
Walau dalam
goresan sepucuk surat
Aku hanya
bisa berpasrah
Saat pelukan
duka kau berikan
Meski
tetesan terus berjatuhan membasahi pipi
secara perlahan
Karana aku
sangat mengerti
Bila penisi
itu berlayar lagi
maka habis
usai cerita kita
Dia akan
membawa mu kembali ke bumi toraja yang kau cintai
Berbulan tak
pernah ku dengar kabar tentang mu
Hingga
sebuah paket biru
Keterima
di senja itu
Yang dikirim
oleh seorang sahabat
Setelah tiga
tahun kepergian mu
Yang berisi kumpulan surat cinta
yang tak sanggup kau kirim pada ku
Kau cerita
tentang rindu,
Tentang duka
mu
Tentang
sakitnya
Juga tentang
mimpi mu
Yang ingin
mengajaku ketanah haram sesaat setelah syahadat mu..
Namun kau
kalah
Peyakit itu
merenggut semua cita dan keinginan
Kini puluhan
tahun telah berlalu hanya doa yang bisa ku kirimkan
Karena
Aku mungkin tidak pernah bisa menabur bunga
diatas pusara mu
Namun memory
tentang mu tetap tersimpan didasar hati ku
Bahwa dirimu
pernah ada
Mengisi sepenggal
kisah masa remaja
Plg.2332021
***
Demikian puisi karya Sumiati yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment