Puisi Rita Mayasari "Pesan Terakhir Dahan Berduri" Puisi Kehidupan Penuh Makna - Sampah Kata

Table of Contents

 

"PESAN TERAKHIR DAHAN BERDURI"

Aku masih disini, mendo'akanmu dibalik batas hasrat benci..

Aku memupuk kekuatan agar tak lumpuh demi ranting lain 

yang harus tetap tumbuh meski aku adalah dahan yang rapuh..

 

Tidak mengapa..

Aku masih sanggup bertahan..

Ini hanya rasa sakit yang lain..

Aku sudah ditempa dalam kemarau panjang..

Pernah aku mengemis meminta hujan, 

bahkan belas kasih setetes air yang menyirami hatiku 

yang kian tandus..


Namun yang kurasakan hanya embun melembabkan dikala malam..

Aku tak pernah membencimu wahai mawar yang dipetik orang..

Melihatmu tumbuh indah dalam jambangan yang tak kering air 

itu sudah begitu membuatku bahagia..

Hiasilah istana pemilik tangan yang kau sebut uluran cinta itu..

Lupakan saja aku meski indahmu 

tak luput dari perjuanganku sang dahan penuh duri ini..

 

Inilah surat dariku sebagai pesan terakhir..

Jangan terlena pada kumbang, karena ketika sari mu hilang, 

bahkan belalang pun enggan mendekat..

Jangan pernah melupakan kenyataan, 

bahwa aku tak pernah meninggalkanmu..

 

Aku hanya melepasmu, 

karena keinginanmu memuaskan decak kagum dunia..

Ku maklumi kau yang bersaksi 

bahwa sentuhan tangan-tangan mereka bagimu penuh kelembutan..

 

Aku melepasmu agar kau tak terluka oleh takdir tubuhku 

yang penuh duri..

Ku ikhlaskan kau yang berpaling dariku, 

meski kau tau bahwa duri-duri tajamku 

adalah senjata yang melindungimu...

 

Aku tak pernah melupakanmu..

Aku melepaskanmu dengan luka 

yang tak akan pernah sembuh hingga akarku mati..

 

Tapi... lupakanlah aku, agar tak ada air mata yang menetes 

ketika tak lagi kau lihat hadirku 

meski dalam bentuk pohon yang layu..

***

Tanjungpinang Kepri

Senin 1 Maret 2021/ 15.44 WIB



Ingin kenal dengan penulis ini!
Langsung saja lihat Medsosnya :
Facebook Rita Mayasari
Instagram Rita Mayasari

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment