Puisi Sumiati "Anakku" Kumpulan Puisi Menyentuh Hati - Sampah Kata
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Sumiati. Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis.
Anakku
Oleh : Sumiati
Aku tak
dapat memberi mu permata
Namun aku
ingin diri mu berharga
Aku tak
dapat membuatkan mu istana
Namun ku
ingin diri mu punya martabat juga status
Aku tak
dapat memberi mu tahta
Namun ku
ingin dirimu berkuasa
Aku tidak
membuat angka
Namun aku
ingin diri bernilai
Aku tidak
menuntut mu untuk sempurna
Tapi aku
ingin dirimu jadi yang terbaik
Aku juga
tidak menuntut menjadi seperti mau ku
Tapi aku ingin melihat mu tersenyum
dalam kebaikan menurut versi ku
Walau aku
tahu Terkadang bertentangan dengan hati mu
Aku terluka
melihat dirimu berduka
Sakit hati
ku melihat sedih di wajah mu
Maafkan ibu
yang terkadang berteriak dalam amarah
Bukan karna
benci tak sayang padamu
Namun
Terkadang
hati tak bisa lagi diajak berdamai untuk
berdiam
Diri mu
adalah detak nadi ku
Dirimu
adalah udara di napas ku
Tanpa mu
hati ,jiwa dan raga ku mati
Doa ku
Jaga selalu
dirimu anak ku
Karna wanita
berharga karna ilmu nya
Wanita
bermartabat karna kehormatan ya
Dan
Wanita mulya
karna akhlak dan agamanya
Plg.1032021
Membujuk Hati
Oleh : Sumiati
Sakit
Sesak
menghujam dada
Mencoba
merajut
Serpihan
luka
Percuma aku
bicara
Hanya
menambah panjang daftar salah kata
Aku tahu
Kau kecewa
Aku juga
mengerti
kau marah
Namun
tak berdaya
Lemah
Semua keluh
ku terkunci
Dalam
rapatnya
Ruang tak
bersisi
Semua kata
musnah
Dihempas
kokoh ya karang kaca
Diujung
senja ku berharap
Semoga ruang
maaf
Masih
tersisa
Di akhir
kata ku berpinta
Suata masa
semua terbuka
Agar senyum
indah terus merekah
Dari bibir
merah sang peyemai rasa
Kini
Biarlah sepi
menjadi teman diri
Diantara
gelapnya perjalanan malam
Ku percaya
Esok masih
ada sinar sang mentari
Walau kabut
pagi mencoba menghalangi
Plg.932021
Ironi
Oleh : Sumiati
Berjalan
dalam keresahan
Meniti
langkah yang kian suram
Tak arah
kemana tujuan
Semua
hanyalah bayangan
Hitam putih
tak lagi berarti
Bila emosi
Kau biarkan
bertahta di
hati
Menjadi
dinding tinggi melingkupi
Diam
Kuhanya
terdiam
percuma
sejuta penjelasan
Tak cukup
untaian kata kuucapkan
Bila hati
telah mu telah beku dalam kebisuan..
Entah yang
harus ku lakukan
Hitam kata
ku
Dan putih
katamu
Kini kita
hanya berdiri
Disisi ruang
dalam kebimbangan
Melangkah
ataukah bertahan
Bila rasa
hati tak lagi sehaluan
Bagaikan
rasa mentari dan rembulan
Berbalut
rindu dalam kebencian
Bersama
namun kita tak lagi sejalan
Plg.9320221
***
Demikian puisi karya Sumiati yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment