Puisi Jendra A. "Munafik & Hampa" Kumpulan Puisi Kehidupan Penuh Makna

Table of Contents

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan Puisi Jendra A. 

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.

Profil singkat penulis :
Facebook 
(Jendra A.) Zyandra Rizky


MUNAFIK
Oleh : Jendral A.


Dulu..Awal kita bertemu 

kau benci orang yang gampang mengobral kata cinta.


Kau bilang cinta suci itu tak pernah ada

Kau bilang cinta itu palsu

Kau bilang kasih sayang itu omong

Kosong.


Aku tak salahkan diri mu

Mungkin kau pernah terluka oleh duri

Cinta.

Kusimpan rapi rasa yang timbul di hatiku

Hingga kau tak mampu mengendusnya


Tapi kini..

Kau datang menawarkan cinta

Mengemis dan mengiba.


Bukankah kau tak percaya cinta itu

ada?

Bukankah kau bilang hanyalah permainan sandiwara.?


Munafik..

Kau tipu hatimu sendiri

Karena luka lama.


Pengecut..

Kau takut menghadapi kenyataan

Yang harus kau hadapi.


Sekarang

Kau kecewa karena ulahmu sendiri

Cintaku telah pergi

Hatiku telah berpaling

Pada hati yang lain.



HAMPA
Oleh : Jendral A.


Dinginnya malam tak sedingin hatik saat ini.

Sunyinya malam masih ada suara jangkrik yang bernyanyi.

Sepi jiwaku tanpa ada yang mengisi

Sejak kau tingal pergi.


Kasih..

Terlalu pahit kenyataan ini.

Kau tinggalkan aku dengan segala mimpi


Telah kucoba untuk ikhlas

Batinku selalu menjerit

Seakan duniaku gelap gulita

tanpa cahaya.


Tanpamu aku bagai raga tak bernyawa

Tanpamu aku tiada berdaya.


Entah kemana langkah akan ku bawa

Seakan tiada lagi tempatku berpijak di bumi ini 


Hatiku hampa, jiwaku lara

Setelah kau tiada.

Tiada lagi senyuman menghiasi wajahku

Tiada lagi canda dan tawamu

Yang ada hanya air mata. 


***
Demikian puisi karya Jendra .A. yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment