Puisi Tentang Ibu Sedih "Saksi Cinta" Puisi Kei Naz (Lentera Merindu)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Kei Naz.
Di bawah ini tersedia daftar isi puisi yang akan memudahkan untuk melihat dan membaca lebih banyak puisi karya Kei Naz lainnya.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
Facebook Kei Naz
Instagram Lentera Merindu
Saksi Cinta
Oleh : Kei Naz
Hening pekat
malam ini menemani tubuhku yang gigil mendekap rindu, rindu yang teramat indah.
semesta sunyi nan sepi menatih rasaku mengurai kisah kasih Ibu.
Perjalanan
kisah semenjak ruhku menempati rahim kasihmu, lalu detakmu menjadi denyut
kehidupanku hingga saat tangisku terdengar di dunia mengubah rasa sakitmu. Sepotong
senyum ketulusan menyambutku penuh cinta.
Ibu, aku
tumbuh dalam buaian kasih sayangmu, kau ajari aku merangkak hingga mampu
berlari menjemput dekapmu.
Ibu, tak
kudapati lelah di sepanjang hari yang kau indahkan dengan cintamu. Aku berteduh
di bawah naungan doamu, sebab air mata yang jatuh di sepanjang permohonanmu
untukku, layaknya mutiara kasih yang menghiasi diriku.
Doamu adalah
perisai diri, adalah sayap yang membawaku terbang tinggi, adalah lesatan anak
panah yang menembus pintu langit, menjadi keberkahan dalam takdirku.
Kau genapkan
keganjilan dalam sikap dan tuturku.
Tanpa
menjumlah angka-angka kelemahan diriku.
Tanpa
menuntut setitik balasan atas megahnya pengorbananmu.
Meski seisi
dunia kuberi tak cukup mengganti setetes air kehidupan yang kau beri padaku.
Sungguh
Bu...
Maka ketika
waktu mengusaikan pelukan hangatmu, membuatmu diam tanpa suara berganti kebekuan yang menyayat perih dadaku,
wanita tangguh kebanggaanku mengusaikan juangnya, menutup mata untuk selamanya.
Kau pergi
Bu, kepergian yang mengusaikan seluruh juang.
Kepergian
yang sungguh tak mengisyaratkan pulang.
Tuhan, aku
bersaksi atas nama Ibuku, bahwa dia telah tunaikan amanahMu, menjagaku,
mencintaiku sepanjang hayatnya.
---------------------
Ruang rindu,
April 2021
***
Demikian puisi karya Kei Naz yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment