Puisi Rita Mayasari "Cangkang Kosong" Puisi Untuk Palestina Penuh Makna
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi cinta romantis karya Rita Mayasari.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
Facebook Rita Mayasari
Instagram Rita Mayasari
"CANGKANG
KOSONG"
Oleh : Rita Mayasari
Akhir-akhir
ini senyumanku terasa hambar..
Aku pun
masih tetap mengurai tawa, tapi entah kenapa, hanya gelaknya saja yang
menggelegar...
Laksana
alunan melodi yang buta nada..
Banyak hal
yang aku syukuri atas nikmat bahagia, namun kesedihan tetap beriringan dengan
jalannya..
Aku merasa
tak pantas..
Aku merasa
bersalah..
Aku merasa
hak ku bergembira ikut dirampas tiap mengingat darah dan air mata mereka..
Aku dengan
segala keindahan hidupku masih saja mengeluh sedih, luka, kekurangan dan tak
pernah puas dengan segala anugerah..
Tapi mereka
tetap mengukir senyuman nan ikhlas meski tau segalanya akan dirampas selain
keimanan mereka..
Saudara-saudaraku
di Palestina..
Aku yang
hanya melihat perjuanganmu lewat layar kaca saja begitu terluka..
Betapa
sayangnya Tuhan padamu, hingga cinta dan keyakinan pada agama tak luntur dari
jiwa ragamu..
Aku yang
hanya melihat dan mendengar cerita dan deritamu dari layar kaca saja merasa
kini ragaku tak ubah cangkang kosong, karena hatiku telah hancur, perasaanku
kian lebur..
Wahai
saudara saudariku di Palestina..
Hanya
rangkaian do'a yang mampu ku panjatkan pada Sang Pemilik Kehidupan..
Semoga
segala yang kau korbankan menjadi ladang amalan..
Semoga jihad
mu Allah menangkan..
Tanjungpinang
Kepri, Minggu 16 Mei 2021/ 13.17 wib
***
Demikian puisi karya Rita Mayasari yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment