Puisi Rita Mayasari "Terpenjara Di Rumah Sendiri" Puisi Kehidupan Penuh Makna
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi cinta romantis karya Rita Mayasari.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
Facebook Rita Mayasari
Instagram Rita Mayasari
"Terpenjara
Di Rumah Sendiri"
Oleh : Rita Mayasari
Kala siang
terasa senja..
Beratap
langit yang menangis, bersama awan mendung..
Seakan
murung menyaksikan bumi yang masih bergelut rasa takut..
Jiwa-jiwa
yang merasa terpenjara..
Meski banyak juga yang lelah terbelenggu dirumah sendiri,
lalu bertekad melangkah pergi..
Namun hati tak bisa menutupi,
ketakutan terlanjur tersemat pada rasa was-was..
Corona belum
pergi..
Kami bukan
si sok pemberani, namun setebal apapun iman kami, nasi tak dengan sendirinya
masuk ke perut kami...
Rezeki tak
menghampiri hanya dengan kami taat isolasi diri..
Jangan
menghujat kami ketika melihat kami berbaju rapi lalu melangkah keluar dari
rumah-rumah kami..
Kami pun
ketakutan..
Kami
khawatir..
Kami bersedih..
Kami pun
ingin semua baik-baik saja..
Tapi kami
hanya insan yang harus bekerja lebih keras dari mereka yang bisa duduk diam
dirumah, namun pundi-pundi penunjang kehidupan tetap terisi..
Kami pun
tiap hari berjuang, dengan resiko hidup dan mati..
Kami juga
berharap bumi ini pulih kembali..
Kami sama
rindunya dengan mereka yang inginkan kebebasan dari jajahan pandemi..
Kami sama
lelahnya, sama sedihnya, sama muaknya, sama marahnya pada keadaan..
Cepatlah
sirna wabah corona..
Agar kami
tak perlu saling menghujat, berdebat, saling berburuk sangka..
Agar kami
dapat kembali berjabat tangan, menjalin silaturahmi..
Tanjungpinang
Kepri, Rabu 12 Mei 2021
***
Demikian puisi karya Rita Mayasari yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment