Puisi August Ay "Segelas Kopi" Kumpulan Puisi Para Seniman

Table of Contents

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...

Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi cinta romantis karya August Ay

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.

Profil singkat penulis :

Facebook August Ay
Instagram August Ay


SEGELAS KOPI

August Ay


seperti biasa kita duduk dan mengobrol di meja yang masih sama...

berhadapan dan saling melempar senyum...

sesekali menggenggam tangan...

menjadikan suasana ini lebih bernuansa...

...

di meja telah kau sediakan segelas kopi...

kopi hitam dengan sedikit gula...

semua akan sama seperti itu setiap pagi...

dan ini adalah saat yang aku rindukan tanpa bosan...

...

segelas kopi ini akan selalu hadirkan cerita...

meski bukan cerita indah tapi akan selalu berbeda di setiap waktunya...

cerita yang sederhana memang...

tapi tidak semua orang bisa mendapatkan dan merasakan nya...

...

Pontianak, 270621



THERAPY MENTAL

August Ay


tegakkan kepalamu kawan...

jangan menyerah dengan keadaan...

karena hidup akan terus berjalan...

meski langkahmu sudah mulai goyang...

...

cerita belum usai...

episode baru di mulai...

tetaplah pegang kendali...

jangan pasrah sampai di sini...

...

teruslah berjuang sampai akhir...

aku disini hanya pelengkap...

seperti pelita saat gelap...

yang memberi terang tanpa syarat...

...

berjibaku dengan hati...

itu sering dan biasa terjadi...

jangan membuat kau jadi lemah...

kalah sebelum ada upaya...

...

tetap semangat...

meski air matamu terlihat...

setidaknya kau tak menyerah...

dan gampang putus asa...

...

Pontianak, 270621


***
Demikian puisi karya August Ay yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment