5 Puisi Nova Elvira Tentang Rindu yang Telah Mati Kumpulan Puisi Cinta Pendek Penuh Makna
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Nova Elvira. Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis.
Haruskah
Karya : Nova
Elvira
Haruskah aku
dilupakan
Tanpa ada
penjelasan
Mengapa aku
di abaikan
Tanpa adanya
kebenaran
Mengapa tak
ia fikirkan
Dengan semua
yang dia lakukan
Tidakkah dia
tahu hati ini
Akan terluka
bila di lukai
Mengapa kau
curangngi
Kau lupakan
aku
Kau tutupi
hadirku
Yang ada
untuk mu
Haruskah ku
rasakan kecewa ini
Tanpa harus
kau tahu
Sakitnya
hati ku.
Haruskah,,haruskah
aku selalu begini
Agar kau
tetap di sini
Padang
Sumatra Barat, 26-09-2021
Rindu Yang
Telah Mati
Karya : Nova
Elvira
Berulang
kali aku mencoba
Agar engkau
maju kembali
Tapi tak
pernah kau coba
Memahami
rasa di hatiku ini
Kau pergi
dan terus pergi
Tak maju
pedulikan ku lagi
Hingga rasa
ini musnah sudah
Hingga rindu
ini mati oleh waktu
Mengapa kini
engkau datang kembali
Setelah
sekian lama kita berpisah
Dan mengapa
kini kau coba
Hidupkan
rindu yang telah mati
Tak
mungkin....
Tak mungkin
lagi...
Menerimamu
kembali...
Kerana cinta
dan rinduku
Padamu kini telah
terganti...
Padang
Sumatra Barat, 27-09-2021
Telunjuk Itu
Karya : Nova
Elvira
Masih tebal
dalam ingatanku
Bagaimana
telunjuk itu perlahan melepaskan genggamanku
Agar aku
mampu berdiri berjalan dengan kuat
Masih tebal
dalam ingatanku
Telunjuk itu
mengenalkan aku pada Alif Hijaiyah
Semua
sungguh masih tebal dalam ingatanku
Tentang
besarnya arti telunjuk itu
Walau kini
telunjuk itu hanya tinggal kenangan
Namun
telunjuk itu begitu sangat harum
Jelas...
Walau hanya
bayangan yang tak dapat lagi ku sentuh
Isi telunjuk
itu kini
Telah
menjadi warisan bagiku untuk penerus ku
Dewasa ini
Air mata ini
sering jatuh
Ketika aku
rindu akan sosok telunjuk itu
Dewasa ini
hanya doa yang mampu ku kirimkan untuknya
Padang
Sumatra Barat, 30-8-2021
Kau Yang
Memujiku
Karya : Nova
Elvira
Engkau yang
pernah memujiku dengan kata-kata cinta
Kata -kata
itu menusuk kalbu ku
Tapai maaf
Aku tak
mampu berbuat banyak untuk mu
Aku tidak
sanggup membuai mu,sehingga berharap
Karna aku
hanya ingin sekedar bermanja kata
Sebatas
berimajinasi dalam tarian jemari
Aku akui aku
mengagumi rasa mu
Tapi sekali
lagi maaf
Karena aku
telah di miliki
Aku tak
ingin engkau menjadi duri dalam impianku
Biarpun
caraku terpandang haus akan kasih,cinta
Namun semua
itu hanyalah sebatas tarian jemari
Dan
sesungguhnya dalam hidupku sangat memegang teguh sebuah kesetiaan
Tak kan ada
satupun rayuan yang mampu melumpuhkan ketegaran ku dalam kesetiaan
Untuk engkau
yang pernah memuji,merayuku aku hanya bisa berkata maaf
Maaf yang
mungkin tak ingin engkau dengar dan terima.
Namun itulah
hadirku
Padang
Sumatra Barat, 28-09-2021
Parau
Karya : Nova
Elvira
Di tanah
merah
Ku curahkan
dengan ikhlas
Walau nada
parau mewarnai tangis tak bersuara,namun berlinangan air mata
Begitu
bertubi-tubi luka yang mendera
Luka
kehilangan yang mendalam
Belum,belum
cukup waktu yang ku miliki bersamanya
Belum
tergantikan waktu yang hilang
Lima tahun
aku tanpanya
Lima tahun
aku tak memeluknya
Tak
merasakan cinta kasihnya
Mengapa..
Mengapa di
saat aku kembali ingin menebus semua waktu yang telah hilang
Aku harus
kehilangan satu demi satu
Sungguh
perih duka luka yang mendalam
Luka di jiwa
ini
Tuhan..
Ini takdir
yang engkau tuliskan
Takdir yang
tak pernah negosiasi
Karena
engkaulah sang pemilik takdir
Padang
Sumatra Barat, 28-09-2021
***
Demikian puisi karya Nova Elvira yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment