17+ Puisi Islami Puisi Ibu Puisi Ayah Puisi Rindu dan Doa Untuk Kedua Orang Tua "Di Dalam Sujudku" Puisi Nova Elvira
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan Puisi Islami, Puisi Ibu, Puisi Ayah, Puisi Rindu karya Nova Elvira.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
Facebook Nova Elvira
Instagram Nova Elvira
"IBU"
Karya Nova Elvira
Malam ini
kunyanyikan lagu rindu
Untukmu
ibu..
Dari hati
kecilku
Ku sertakan
lafas doa.
Malam ini
kugoreskan tintaku..
Sebagai
tanda aku merindukanmu..
Walau engkau
telah lama pergi
Namun kasih
sayangmu
Masih
kurasakan hingga kini..
Hari ini air
mataku jatuh berlinang..
Menahan luka
yang ada di pelupuk mataku..
Seakan luka
sepuluh tahun silam begitu muda didada ku..
Sungguh aku
tak kuasa..
Mereka yang
begitu terluka
Kehilangan
ibu tercinta
Ibu yang
tiada duanya..
Ku hapus air
matanya
Ku peluk
erat dirinya
Ku bisikan
doa agar tabah menerima segalanya..
Ibu ku
rindukan dirimu
Bersama air
matanya yang sedang terluka..
Ibu semoga
engkau telah bahagia di surgamu ibu..
IBU
Karya Nova Elvira
Ibu..
Tiada kata
yang dapat menilai betapa besarnya kasihmu padaku..
Dahulu aku
mengira engkau tak sayangi diriku..
Sehingga
engkau jauhkan aku dari mu..
Ibu..
Namun ku
tahu engkau melakukan semua itu karena engkau terlalu menyayangiku...
Dan agar aku
bisa meraih mimpiku..
Ibu..
Sesungguhnya
aku juga tahu betapa beratnya hatimu membuatku jauh darimu...
Di balik
senyumu waktu engkau meninggalkan ku pada mereka..
Tersimpan
duka dan air mata yang mendalam di hatimu..
Tapi senyum
hangat mu itu lepas untuk ku..
Agar aku
tidak goyah melihat kepergian mu..
Ibu..
Aku tak
sedikitpun menyesali takdirku harus jauh darimu..
Dan walau
rindu di hatiku hari demi hari kian menyesak dada ku..
Dan
kehidupan yang kujalani tanpa mu..
Tak seperti
yang mereka tawarkan dahulu..
Namun demi
pengoranan mu..
Akupun
sanggup berkorban agar engkau tidak terluka..
Bila engkau
mendengar kabarku yang terluka..
Ibu..
Aku memahami
hati mu
Walau aku
slalu rindu ocehanmu dalam membimbingku...
Aku Rindu Belaianmu Ibu
Karya Nova Elvira
Tiba waktu
mengantarkanku di dalam sujud Nan sunyi bayanganmu menembus ruang rinduku..
Tuhan telah
menggariskan kasihmu
Telah
berlalu..
Tapi
lembutnya belaian kasihmu tidak pernah hilang dalam ingatanku..
Dan segala
ocehanmu selalu terngiang di telingaku..
Serta semua
nasehatmu kini menjadi nasehatku sebagai sorang ibu..
Ibu..
Kini
kurasakan segala keluh kesahmu saat engkau mendidikku..
Walau kini
aku telah menjadi seorang ibu
Namun
belaianmu selalu kurindu..
Kini warisan
sentuhan dan belaianmu kuberikan pada putra dan putriku..
Nova Elvira,
01/06/2020, Padang Sumatra Barat
Ayah
Karya Nova Elvira
Ayah..
Walau engkau
diam tidak menempatkan kata melarang
Namun dari
sorot mata dan wajahmu dapat ku rasakan kehawatiranmu padaku...
Ayah..
Jika
kepergianku membuat engkau terluka aku hanya bisa berdoa dan meminta kepada
yang kuasa..
Agar engkau
dapat merelakanku..
Aku pergi
menjauh darimu
Untuk
kembali lagi padamu..
Walau kutahu
hatimu pasti sunyi dari desakan yang tak lagi ada disetiap malam menghimpit
senja..
Dengan
cerita-cerita rasululah darimu..
Ayah...
Dari
seberang lautan nan luas nanti aku pasti rindu ceritamu itu...
Ayah...
Akan ku
ingat semua ceritamu yang selalu engkau ceritakan untuk ku...
Ayah...
Aku akan
selalu berdoa untuk mu agar engkau tetap tegar tanpa aku anakmu...
Ayah...
Bila waktu
aku pulang nanti sambutlah aku dengan pelukan hangat mu..
Jangan
sambut aku dengan air matamu..
Ayah...
Ayah...
Ayah...
Aku pasti
akan selalu rindu semua tentangmu...
Ayah/15/05/2020.
Padang Sumatra Barat
Ku Titip Rindu Untuk Ayah
Karya Nova Elvira
Angin yang
menyapa hatiku..
Engkau pasti
tahu renunganku..
Engkau juga
pasti tahu harapanku...
Aku ingin
dia tetap menjadi ayah yang hebat di mataku
Walau ia tak
lagi di pelupuk mataku..
Angin ku
titip rindu untuk ayah..
Dan doaku
untuknya..
Angin
berilah aku damai..
Damai dari
hati yang berkecamuk ini..
Agar langkah
ku tak gontai tanpa ayah..
Agar mimpiku
dapat ku selami..
Dan agar ku
mampu memilah hidup yang ku mau..
Angin ku
titip rindu untuk ayah..
Angin hapuskanlah
air matanya bila ia rindu pada ku..
Angin
bisikkan semua ceritanya setiap aku merindukannya..
Dan berilah
aku gambaran tentangnya yang selalu tersenyum
17/05/2020,
Nova Elvira, Padang Sumatra Barat
Kedua Tatapan Itu
Karya Nova Elvira
Tampak dua
pasang bola mata yang berdiri sempoyongan di hadapanku..
Dua tatapan
yang dahulu kini telah jauh berubah..
Pria tua
yang berdiri dengan tiga kaki itu dulu kutinggal pergi masih tegap dan kokoh..
Dan wanita
tua bertingkolong putih itu dahulu kulitnya masih segar dan bening..
Kini ia
berdiri di hadapanku dengan kulit yang telah kendor..
Dan
digelayuti kantung mata..
Dia lah Ayah
ku..
Dia lah Ibu
ku..
Yang sangat
ku rindu..
Kedua
tatapan itu mengundang dengan derasnya air mata di pipiku..
Ku peluk
erat kedua tatapan itu..
Tak ingin
kulepas lagi..
Tidak ingin
aku pergi jauh lagi..
Kulepas
selamanya rindu yang telah ku kurung di setiap persendian hatiku selama aku
pergi jauh darinya..
Kini
keinginanku hanyalah menemani sisa waktu yang masih ia miliki untukku..
Sisa waktu
tempatku mengabdi menjaga dan menyayanginya..
Seperti
mereka mengasihiku disetiap langkahku..
Ya Allah
terimakasih..
Engkau masih
menyisakan waktunya untukku..
Untukku
menjaganya...
Walau hanya
dengan sedikit waktu yang tersisa..
“NISANMU IBU”
Karya Nova Elvira
Di tepian
hijau berlumut..
Ku usap
nisanmu ibu..
Pelepas
rindu yang tak akan pernah lagi terobati..
Dan di
samping nisanmu ibu..
Ku belai
pembaringanmu dengan doa...
Walau hati
ini merasa belum sanggup menerima kepergianmu..
Namun
ketangguhanmu menjadi kekuatan bagiku ibu..
Kini waktu
jua seakan mengikatku..
Tak lagi
dapat membelai nisan dan pembaringan mu di setiap kali aku merindukanmu ibu...
Jika kian
hari langkah ku kian jauh dari pembaringanmu ibu..
Maafkan
anakmu ini yang tak mampu selalu di dekatmu..
Tapi di
hatiku selalu ada doaku untukmu ibu...
“Kerinduan”
Karya Nova Elvira
Saat
kesunyian sering menyinggahi hati..
Terkadang
angan melayang di sisipi oleh kerinduan yang tercinta..
Walau hanya
bayangan yang dapat bermain dalam lamunan namun dapat sedikit mengobati rindu..
Senyum canda
tawa yang tak pernah hilang dalam ingatanku tentangmu Ayah.. Ibu..
Serta hanya
pusaramu yang kini dapat kubelai..
Tak lupa
kusertakan doa di samping pembaringanmu yang kekal..
Ayah.. Ibu..
Terima kasih
atas waktumu yang masih kau sisakan untukku..
Bersama mu..
Walau
sesungguhnya waktu itu sangat tidak cukup bagiku untuk membalas jasa-jasamu
Ayah.. Ibu..
Kini walau
waktu sudah semakin jauh beranjak pergi...
Kasih
sayangmu tetap abadi tiada terganti..
Kini aku
mengenangmu di setiap langkahku selalu ada doa yang tak bersuara darimu..
“Keraguanku Di Malam Sunyi”
Karya Nova Elvira
Tiba malam
datang dengan segala kesunyiannya..
Bola-bola
fikiran pun datang mengitari hati..
Memboyong
segala keraguan
dan apa yang
dapat kulakukan untuk hari esok..
Esok akankah
kulakui dengan indah?
Atau masih
bisakah aku di sini seperti hari ini?
Di malam
yang sunyi
Keraguanku
juga dilumuri harapan..
Berharap
masih punya banyak waktu untuk menikmati hari-hari..
Hari-hari
bersama keluarga kecilku..
Di malam
yang penuh kesunyian
Kuhantarkan
doa yang terbaik untuk keluargaku kecilku..
Agar segala
keraguan menepi dari fikiranku..
Dan agar
segala yang kuinginkan menjadi doa yang terbaik untukku..
Untuk
keluarga kecilku...
“SISI LAINKU”
Karya Nova Elvira
Sisi lain ku
Di sini aku
menapak sebagai sorang ibu
Dan istri..
Aku bahagia
dengan apa yang sudah ku miliki..
Aku tidak bisa
bersandiwara untuk menjadi orang lain
Karena aku
adalah aku
Tapi ada
sisi lain
Di dalam
diriku yang tak mampu ku bohongi..
Bahwa aku
juga bahagia dengan sisi lain ku..
Aku bahagia
dengan semua kata-kata yagng ku goreskan
Seakan aku
mandi dengan hujanan makna yang dapat tercipta
Sisi lain,
ya sisi lain yang mungkin apalah bagi orang lain
Tapi bagiku
adalah anugrah yang bisa ku nikmati dalam damainya kata
Sisi lain
yang mampu membuat diri menjadi diriku sendiri...
"RENUNGAN DI SENJA KELABU"
Karya Nova Elvira
Rawut wajah
kian mengikuti masa yang terlewati
Selapis demi
selapis kulit menebal dan kusam
Tak terasa
senja kian mendekat
Ah..masihkah
aku harus seperti ini ?
Jauh dari
MU..
Ketika
sujudku masih terusik duniawi aku merasa masih sangat jauh darimu
Walau
sujudku masih sujut tapi tidak dapat ku pungkiri khusukku sering disita oleh
ragam realita
Oh tuhan
hanya engkaulah yang tau sedalam apa sujud ku di hadapanMU
Oh Tuhan
berilah aku waktu untuk semakin dekat denganMu
"Khilaf"
Karya Nova Elvira
Aku pernah
berkali-kali melakukan hal yang sangat di benci oleh NYA
Pernah
mencoba melangkah di luar alam sadar ke seimbangan
Pernah
mengiris nadi hingga perihnya berdarah
Tapi tuhan
masih memberiku kesempatan untuk terbangun dari kekhilafanku
Ia hadirkan
seruan azan ketika kekhilafan itu terjadi
Menapar
luka-luka yang sedang dirasai
Tidak
seharusnya kebodohan itu pernah ku lalui
Tidak
seharusnya bila hati terluka tubuh juga harus ikut terluka
Entah iblis
apa yang menguasai ragaku ketika hatiku terluka
Terluka oleh
pahitnya kehidupan
Sehinga aku
lupa kasih ibu yang sempurna akan terluka jua bila aku tiada
Serta
membuat aku lupa damainya pelukan ayah
Iblis-iblis
keperihan yang menguasai jiwaku
Ketika jauh
jauh dari kasih sayang yang utuh
Tuhan engkau
masih menyayangiku
Sehingga aku
masih bisa menikmati hari ini
Khilafku di
masa lalu adalah pelajaran berharga untuk jauh lebih dekat dan berpasrah padaMU
Setiap kali
aku teringat kebodohan masa lalu..
Hatiku
tersenyum menertawakan iblis-iblis keperihan itu
Yang tidak
akan pernah mampu
Membawaku
pergi jauh dariMU
Karena
hanyalah engkau yang satu sang pemilik takdirku AllAh SWT..
"TIADA KATA TERLAMBAT"
Karya Nova Elvira
Di senja ini
Aku duduk
bersama mereka
Menanti sang
imam dalam pengajaran
Mungkin hari
ini pertama kali melihat wajahku di tengah-tengah mereka
Beberapa
pasang bola mata begitu tertuju padaku
Ingin hatiku
bertanya pada mereka, ada apa dan kenapa?
Tapi aku
tersenyum tanda menyapa
Pasangan
merekapun seketika berubah menjadi senyum
Mungkin di
hati mereka
Berfikir aku
siapa ?
Karna memang
langkah dan wajah ini belum pernah berayun ke rumah Allah yang mereka punya
Tak banyak
wajah-wajah muda di antara mereka
Pada umumnya
hanya para wajah senja yang sedang haus jembatan menuju surga
Walapun
berbaur dengan mereka aku bisa merasakan kedamaian di setiap senyum keriput
mereka yang begitu manis
Lalu ada
kalimat yang terlintas di benakku
Adakah
ketika wajah senja datang padaku pula aku baru harus mencari jalan surga mu YA
ALLAh ?
Dan terfikir
oleh ku
Bahwa masa
yang telah kulepaspergi telah terbuang sia-sia
Malangnya
waktu yang tekah telah terbuang
Malangnya
langkah yang ku ayunkan langkah yang jauh dari MU
Tapi ku
yakin tiada kata terlambat bagiMU
Untuk
hambaMU
"SEPTEMBER KELABU"
Karya Nova Elvira
Hari itu
tiga puluh september
Masih sangat
segar di dalam ingatanku
30 september
2009,
Hari itu
mingu pertama aku menjalani hari sebagai ibu muda
Masih
belajar menyusui
Masih
belajar membedong sibuah hati,memandikan dan mendandaninya
Namun tiga
puluh september kelabu meninggalkan bekas trauma yang mensalam di dalam batinku
Bumi ku
Ranah ku
bergoncang dahsyat seakan meluluh lantakkan semua yang ada
Seakan
menelan semua permukaan ranah ku yang tercinta
Kini sebelas
tahun sudah september kelabu berlalu
Namun luka
trauma itu masih saja ada
Kini bayi
mungilku di september kelabu telah menjelma sesosok anak lelaki yang sangat ku
sayangi
Tuhan
terimakasih atas kesempatanku yang engkau sisakan untukku agar tetap menjalani
hari
Tiga puluh
september yang kelabu menjadi ingatan kelam namun itulah adanya teguran dari
ilahi
Yang tiada
dapat kita hindari
30 September
Kelabu
"LARI DARI SETIA"
Karya Nova Elvira
Hari ini ada
liang lahat yang kupandangi
Menghadirkan
kata di hati
Kapan aku
akan berbaring di sini ?
Seperti
ibuku
Seperti
ayahku
Ibu ayah
yang kurindu
Liang lahat
ini
Apakah sama
untukku ?
Bagai
manakah rasanya di sana
Akankah sama
seperti di dunia ini ?
Ah tentunya tidak
Raga saja
tak kakan lagi utuh
Nyawa tak
lagi di badan
Apa yang
kulihat dari liang ini
Di sini aku
berfikir masih pantaskah ku pertahankan ?
Masih
pantaskah rasa ini ingin ku dekap ?
Andai saja
liang-liang ini bisa bicara
Pasti mereka
akan berkata
Aku tidak
menginginkan mu bila kau tak lagi setia pada hati nuranimu !
Pada liang
lahad itu aku merasa malu bahwa rasaku
Tak
seharusnya
Bahwa rasaku
tak semestinya ku bina lari dari setia
"PESAN TERAKHIR MAMA"
Karya Nova Elvira
Di malam
sunyi bayangmu datang
Memeluk
membelai diriku
Ku rasakan
hangatnya pelukmu
Kau hapuskan
air mata di pipiku
Seakan
engkau merasakan
Luka hidup
yang ku derita
Dan sunyinya
hatiku
Dalam
mahligai cinta yang kini jalani
Mama oh mama
Pedihnya
takdir cintaku
Tanpa
hadirmu lagi
Sungguh ku
tak sanggup lagi
Namun pesan
terakhirmu
Membuat ku
slalu berusaha sabar menjalani
Slalu yakin
bahagia akan menjadi milikku
Walau kini
luka mencekam jiwa
Mama oh mama
Ku yakin duo
restumu adalah bahagia ku akan menanti perjalanan cintaku
Mama oh mama
Kurasakan
slalu kasihmu
Cintamu
dalam langkahku
Mama oh mama
kaulah kasih yang abadi
"PESAN TERAKHIR AYAH"
Karya Nova Elvira
Ayah..
Raut wajahmu
masih begitu segar dalam ingatanku
Walau jariku
tidak bisa melukis wajahmu di kertas-kertas yang akan menjadi kenangan
Tapi aku
bisa menuliskan semua tentangmu untuk cucu-cucumu
Senyum
hangatmu
Dekapanmu
Sentiasa ku
rasakan membelai dalam tidurku
Sebelas
tahun sudah kita berpisah untuk selamanya
Kasih
sayangmu abadi di hatiku
Pituah-pituahmu
selalu membangunkanku kala aku tertidur dari hariku yang penuh liku
Ayah..
Aku rindu
selalu semua tentangmu
Ayah semoga
engkau di tempatkan di antara orang-orang yang di muliakanNYA
Ayah..
Hanyalah doa
yang dapat kuberikan untukmu sebagai kerinduanku padamu
Ayah..
Terima kasih
atas segala yang engkau berikan dan ajarkan padaku
Tanpamu
siapalah diriku
11 november
2020
"DI DALAM SUJUDKU"
Karya Nova Elvira
Kala hatiku
resah kan ku tunggu pagi menyapa
Ku basuh
muka dengan kesejukannya menyejukkan jiwa
Lepaskan
segala keresahan dengan doa
Tumpahkan
segala rasa di dalam sujut kita
Biarkan air
mata mengalir
Biarkan hati
kita berseah padaNYA
Dia lah MAHA
tau hati kita
Dialah
pengarah jalan hidup kita
Tiada yang
lain penyejuk hati
Menuju
surganya Ilahi
Sejauhnya
kita melangkah
Di dalam
sujut kita pasti ada jawabnya
Tak kira
kini atau nanti
Pastikan
bersua segala hidayahnya
Segala
ketengan hidup kita
Ya Allah ku
tahu hanyalah padamu tempatku berserah
Hanyalah
padaMu tempat aku meminta di dalam sujudku.
***
Demikian puisi karya Nova Elvira yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment