Puisi Kecewa Singkat Puisi Kritik Sosial "Jeritan Hati Rakyat" Puisi Jendra A.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan Puisi Jendra A.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
Facebook (Jendra A.) Zyandra Rizky
"PENGKHIANAT"
Karya Jendra A.
Di bawah
pohon yang rindang
Kubiarkan
angin bertiup kencang
Berlalu
lalang tanpa permisi.
Ku
pejamkan mata
Hujan
deras ku tak peduli
Meratapi
nasib negeri ini.
Di
benakku berkecamuk segala
Persoalan
yang tak mampu ku cermati. Bagai angin puting beliung
memporak
porandakan rumah beserta isinya.
Gambaran
hatiku yang tak mampu
berbuat
apa-apa.
Hanya
terdiam, tak berdaya.
Kemelut
ekonomi yang semakin sulit
Musibah
tak hentinya membelit.
Jangankan
untuk bangkit
Berfikir
pun sulit.
Karena
cacing diperut selalu menjerit.
Uluran
tangan yang mereka butuh kan.
Tapi
mereka bukan pengemis.
Yang
pantas dilempar uang recehan.
Bantuan
sosial yang digambar gembor kan.
Tak mampu
menopang roda ekonomi mereka untuk bangkit.
Aparat
pun berkelit.
Negara
kita kaya, tapi rakyat miskin menjerit.
Karena
himpitan ekonomi yang sulit.
Sementara
mereka yang kaya berfoya-foya.
Korupsi
merajalela dimana-mana.
Berkhianat
pada negara.
Lupa akan
sumpah jabatan mereka.
Mereka
tak ubahnya lintah penghisap darah.
Memakan
hak saudara sendiri.
Begitu
congkaknya, menari di atas penderitaan rakyat jelata yang tak berdaya.
Andai
neraka ada didunia nyata.
Tempat
mereka bukan penjara
tapi
Neraka.
"RUMAH MASA DEPAN"
Karya Jendra A.
Pada
rakyat yang bergelimang lumpur.
Mandi
keringat, bau terik mentari yang berbaur..
Kau
berikan secercah cahaya di kegelapan.
Kau
janjikan sebuah harapan.
Tentang
rumah masa depan
Tentang
ekonomi yang mapan.
Tapi apa
yang mereka dapat kan.
Rumah
subsidi yang di janjikan.
Tak layak
disebut Rumah.
Mereka
tak ubahnya tinggal
dibawah
pohon bambu.
Hanya
terlindung dari teriknya Sang mentari.
Dinding
nya tak mampu melindungi dari dingin nya angin malam.
Atapnya
pun tak mampu melindungi dari dingin nya hujan.
Mereka
terikat puluhan tahun.
Kau tahu
benar tentang mereka.
Memiliki
rumah mustahil
Terlalu
jauh dari jangkauan.
Tapi
mengapa?
Kau beri
harapan
Jika
akhirnya hanya kekecewaan dan penderitaan.
Mereka
rakyat kecil yang yang punya impian dan harapan.
Tapi kau
patahkan.
Kau
permainkan harapan mereka.
Jangan
beri harapan. Jika akhirnya hanya kekecewaan.
Ingat..
Mereka
lemah tapi tidak bodoh
Tanpa
mereka Bangsa ini tak ada
Tanpa mereka Bangsa ini takkan kokoh dan berjaya.
***
Demikian puisi karya Jendra .A. yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment