Puisi Romantis "Pandora Kenangan Milikmu" Puisi Muraz Riksi Seniman Bisu

Table of Contents

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi romantis karya Muraz Riksi. 

Di bawah ini tersedia daftar isi puisi yang akan memudahkan untuk melihat dan membaca lebih banyak puisi karya Muraz Riksi lainnya.

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!. 

Profil singkat penulis :

- Instagram Muraz Riksi

Puisi Sampah Kata


Pandora Kenangan Milikmu

Karya : Muraz Riksi


Telah kubaca, sedemikian peliknya hatimu merasakan sakit

Setajam duri mawar yang remuk di tangan

Betapa tidaknya luka yang menyayat rasamu

Telah ternoda oleh pengkhianatan dariku


Hari ini dikala mendung menyelimuti

Diantara rintik-rintik hujan berjatuhan atasku

Kecam tegasmu telah sadarkanku

Aku bukanlah hati yang pantas untuk diakui


Puing-puing hatimu berceceran dalam Pandora Kenangan

Bukan kebahagian layaknya semesta ceritakan

Hanya tanah tempat hatimu berkecambah

Lalu ketulusanmu telah sedia kupijak

Hatimu kupermainkan dengan berbagai tindak


Benar katamu, tak ada yang angka-angka untuk menghitung berapa banyak hari yang kau lalui dengan derai

Aku sadar, aku terlalu kejam untuk diakui sebagai hati

Tak ada hal yang pantas untuk merekatkan kembali keping-keping kenangan itu


Kesudahan yang terjadi adalah perkara yang kau cicipi

Atasku, dengan semua kesakitan kuberikan padamu


Semestinya angin berhembus dan ranting-ranting itu mulai jatuh

Barangkali kau terlalu baik hingga terus menerima rasa sakit

Barangkali aku yang terlalu jahat namun kau masih kuat untuk bertahan


Sesal, terlalu dalam penyesalan ini

Seperti katamu tak mungkin lagi bagiku mendulang hatimu

Pintunya telah tertutup rapat

Dan waktumu tak lagi sempat untuk mengurai kenangan yang melekat


Hanya rasa pahit yang menjerat

Tersisa pada secangkir kopi hitam kelat

Yang kunikmati sendiri sembari sesal itu menghujat


Maaf, aku bukanlah hati yang pantas untuk diakui

Maaf, aku bukanlah perasaan tulus yang menemani

Sadarku Pandora Kenangan milikmu adalah kecaman tajam atas tindak tandukku

Yang memperlakukanmu dengan rasa sakit...

Aku pamit, semoga kau segera sembuh dari rasa sakit dan aku tidak lagi buta dengan perasaan munafik...

Aceh di Ujung November


***
Demikian puisi karya Muraz Riksi yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment