Kumpulan Puisi Cinta "Mencintaimu Tanpa Alasan" Puisi Karya RaviJumadiNur

Table of Contents

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya 
RaviJumadiNur. 

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!. 

Profil singkat penulis :
- Instagram RaviJumadiNur

Kumpulan Puisi Cinta "Mencintaimu Tanpa Alasan" Puisi Karya RavijumadiNur
Sumber Gambar : pixabay.com


"TRAGIS"

 Karya RAVIJUMADINUR

Luka ini menganga,

Perih menyiksa menikam dada,

Bersamaan dengan kejamnya kasih yang engkau tinggalkan.

Pikirpun jenuh akalpun hilang

Hancur harapanku

Siapakah diantara kita yang paling sadis daeng?

Tahun lalu,

Engkau hantar daku kebandara

Lambai tangan lempar senyum

Kau Jatuhkan air mata atas perpisahan kala itu,

Sumpah janji kau menanti di tepi losari daeng,

Kukirimkan pesan singkat surat cinta merindu mengingin

Kau balas kabar berita

bahwa kau telah bersama yang lain

Siapakah diantara kita yang paling kejam daeng?

Nyata rupanya kau asah belati dalam harapan,

Kau suguhkan kabar

yang tak mampu diterima telinga

dan tak bisa didengar hati

Kau pilih dia berseragam gagah bermartabat terpandang

Kau sanding dengan dia,

Lihatlah di ujùng barat ini daeng

Sebulan sudah terbujur terkapar di ranjang meratapi kepergian

Tidur tak bermimpi bangun tak tersadar

Hancur harapanku

Sekarang siapakah diantara kita yang paling kejam daeng?

Siapa yang mematahkan cita cinta polos pemuda sumatra

Sehingga luput dan hilang jauh di tengah pulau jawa

Hancur citaku,

Kau patahkan harapanku,

Kau renggut permataku,

Kau regas inginku yang tulus daeng,

Masihkah kau berkata siapakah yang kejam?


"JARAK ADALAH ISTIMEWA"

 Karya RaviJumadiNur

Masih perihal jarak..

Daku sadar kita cukup jauh..

Begitu sangat jauh..

Cuaca tak sama,bahkan waktupun berbeda..

Aku mengerti atas sibukmu, aktivitasmu dan segalanya yang kau lakukan disana..

Tapi, tahukan kamu?

Betapa rindu selalu ingin bicara..

Meminta hak nya untuk diobati segera..

Meski pada akhirnya aku harus mengerti betapa jarak terlalu jauh untuk kita lewati..

Waktu terlampau lama demi menjumpakan diri..

Dan doa yang kini kulangitkan di kesemogaan..

Pada harapan atas pertemuan meski diujung pekan,

Ketahuilah..

betapa rasa rindu ini sungguh menyesakan..

Sebab,

aku MENGISTIMEWAKANMU SEISTIMEWA dengan sangat ISTIMEWA


"MENCINTAIMU TANPA ALASAN"

 Karya RaviJumadiNur

Aku masih duduk di bangku cemas tepat pada meja rindu..

Menyulut temu menanyakan waktu pada kesibukanmu..

Berharap ada sedikit aku diselah mu.

Berapa harga sebuah tanggal merah?

Sebab aku ingin membeli semua kesibukanmu..

Tiada tanggal yang bergerak tampa suara namamu,

Diredam bisu oleh aksaraku.

Aku masih ingat waktu itu kala kau menyambutku dengan teh hangat diruang tamu.

Kau dan aku bertukar janji akan seperti apa kita nanti di masa tua.

Aku yang menyanjungmu begitu dalam.

Mendengarkan suaramu adalah alasanku tetap ada didunia.

Dikejauhanmu tujuan hidupku hanyalah pulang..

Melihatmu menua adalah alasanku menjaga degup jantungku tetap tenang.

Kita terpisah jarak ..

Dan disitulah muara cerita bergejolak..

Kaulah poros kenapa rinduku bisa terisi.

Aku selalu ingin mengungkapkan indahmu dalam karyaku.

Baiklah

Aku bersumpah..

Dengan isi sumpah yang mungkin tidak perlu kau ketahui..

Sebab.

AKU MENYUKAIMU TANPA ALASAN


"HARAPAN BUKAN ANGIN"

 Karya RaviJumadiNur

Jika ada yang sanggup bersamamu dalam jarak sejauh ini

Beritahu aku..!

Seandainya ada yang lebih hangat dari pelukan doa-doaku

Beritahu aku...!

Agar aku tahu

Seperti apa harus memperjuangkanmu dalam setiap sujudku

Agar aku tahu, bukan hanya aku yang menginginkanmu

Bagimu aku mungkin hanya satu dari begitu banyak lelaki yang memujamu.

Bagiku,

Kamu adalah segalanya dari begitu banyak cinta yang menghampiriku

Meski jarak kau dan aku tidak sedekat nadi,

Namun jarak doaku dan kamu sedekat sajadah dan keningku.,

Meski membersamaimu adalah ingin..

Tapi harapan untukmu tak pernah sekedar angin..


"JANJI LALI"

 Karya RaviJumadiNur

Sebelum terlantar luas pada keperihan

Kau datang sebagai satu satunya kenyamanan

Mengisi celah celah pada kesepian

Membasuh semua yang hampir gugur.

7 bulan begitu singkat.

Tetesan harapan mulai membasahi dada.

Seperti terang yang di lahap sore tepi pantai.

Tak ada upaya dibenak ini.

Sumpah serapah mengupat berpesta ria dikepala.

Cahaya jingga mulai lenyap.

Terpejam mata ini menghadap langit yang kesepiaan.

Kuelus dada ini,ku elus dengan upatan meratapi,

Sebenarnya apasalahku?

Kenapa aku yang menganggapmu rumah malah menikam hatiku penuh darah,

Menciptakan luka yang mengaga dan patah yang merekah.

Dan ditinggalkan terkapar tak berdaya.

Demak, 08 Agustus 2020


"VINCULUM AMORIS"

 Karya RaviJumadiNur

Kulabuhkan sepucuk surat pada desiran desiran kesungguhanmu.

Tentang hasrat yang berhulu pada rasa.

Yang sebelumnya selalu disemogakan kepada akad.

Padamu aminku yang paling serius.

Mencintaimu adalah kekerasan kepalaku yang paling egois.

Sungguh nona.

Percayalah ..

Berikut ada rasa yang ku timang timang beserta harapan dan lain lain.

hutangku telah tertebus lunas pada sumpah serapah kita kala itu.

Penantianmu telah menjadi kata pulang bagiku.

Kemarilah nona

Akan kujamukan kamu nyaman dengan cara yang sederhana.

Seperti perbincangan singkat diatas motor legenda tua,

ataupun sekedar menanti hujan reda di depan kedai kedai persimpangan kota.

tentang seperti apa kita  di masa tua,

Bentuk istana,posisi jendela,motif sofa,tebal selimut,hingga nama anak pertama dan hal lainya

Bukit Tinggi, 12 Maret 2020


"PHILOPHOBIA"

 Karya RaviJumadiNur

Buah fikir semalam dibahawah cahaya malam,

Terduduk ku bermenung

Seolah kutakut akan sakit selanjutnya.

terlintas senyum merayu manja saat pertama kita jumpa.

Aku sangat membenci air mata namun tak sanggupku menolak sedih ini

Tertutup jalan kabur pandangan

Sejak luka kau semat atas kepergian

Hati terbaring tak lagi mampu untuk bangkit

Masih bekas suara gemuruh serak basah

Membayang ingatan sumpah kala itu

Lihat !!

terang yang dilahab gelap beriringan dengan kenangan luka yang begitu menggila

Petanda matahari mulai lelah, ia pamit meninggalkan sejuta kenangan itu.

cahaya mulai menghilang dari celah kamarku,

Kemudian peristiwa itu hadir membayang menyayat luka dalam tidur.

Seperti harapan yang merangkak dalam tempurung otak,

Menjadikanya sakit dalam rasa yang terjaga

Bunga, tak sanggup aku melupa seperti secepat hilang yang engkau lakukan.

Bukit Tinggi 23 Agustus 2020


"SABTU, 16 NOVEMBER 2019"

 Karya RaviJumadiNur

Aku tak tau harus memulai dengan apa

Entah ini yang terakhir atau akan ada sastra selanjutnya

Perlahan yang menyayangi sirna

Saya pendosa

Entah bagaimana agar semua kembali dini sebelum ini terjadi.

Aku menyayangimu

Entah apa aku tanpa kamu

Dan bagaimana adamu mulai luntur kala aku menjadi hancur.

Entah degub jantung ini tak lama lagi atau entah Tuhan yang memberi tegur atas dosa ini.

Izinkan aku memelukmu lagi

Pinta ini hanya kamu

Atas karmaku akan dosa ini aku pinta maafkan aku.

Mengharapkanmu mungkin akan sia saat ini.

Keadaanku tak mungkin lagi engkau maklumi.

Rasamu sudah pergi dan pedulimu sudah tak lagi.

Kondisiku tak layak untuk ditemani.

Terima kasih atas pernah ada dan silahkan pergi.

Tangisku cukup akan sajadah ini.

Allah mengerti dan biarkan aku sendiri.

Sebab ikhlas ini mulai mengajari sedangkan karma sudah bertugas saat ini.

Aku mohon

Maafkan aku dan harapan yang sudah hancur ini.

Untuk sisa denyut nadi ini aku dedikasi untuk kembali.

Allah thanks for your love...



***
Demikian puisi karya RaviJumadiNur yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Mau tulisanmu dimuat di dalam Web Sampah Kata Seniman Bisu, baca artikel berikut ini >>> sampahkata.com

Mari kita bersilaturahmi dengan bergabung dalam grup WA, caranya klik langsung tautan undangan PENULIS AMATIRAN DARI PINGGIRAN...

Dengarkan Musikalisasi Puisi Cinta di Youtube Sampah Kata

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment