Malamku dan Roda Kehidupan Puisi Penuh Makna Karya Imoel Negara
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam.
Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya IMOEL NEGARA. Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis.
RODA
KEHIDUPAN (Puisi Imoel Negara)
Tidak punya
apa-apa itu tidaklah menyenangkan
Semua mata
tertutup melihatmu
Kau ada atau
tidak.. Tak ada yang peduli
Ibarat
tunggul ditengah laman
Terlalu
nyaman dengan keadaan
Hingga kau
lupa waktu teruslah berjalan
Dulu kau
dipandang ketika memiliki segalanya
Sekarang kau
diasingkan karena tak berpunya
Menyedihkan
. .
Kemana pergi
kawan seperjuangan
Kemana
sembunyinya kekasih yang dikasihi
Semua
berlahan mulai menghilang
Tinggal kau
sendiri diruang tak bertuan
Jikalah ini
suatu hukaman
Iklaskan dan
bersabarlah
Hidup itu
bagai roda yang berputar
Terkadang
kau diatas dan terkdang kau dibawah
Bangkit dan
bejuanglah
Kau pasti
bisa.
MALAMKU (Puisi
Imoel Negara)
Malam ini
terasa begitu dingin
Malam
semalam juga sangat dingin
Malam esok
mungkin akan sama
Dahulu malam
tak seperti ini
Setelah
hadirmu hilang malampun berubah
Bukan
berubah menjadi terang
Malam
tetaplah gelap
Suhunya saja
yang berubah
Rasa hangat
yang nyaman tak ku rasakan lagi
Mungkin tak
akan pernah ada lagi
Berkali-kali
menyelimuti diri bersembunyi didalam selimut tebal
Berharap
rasa hangat itu terasa
Bukan hangat
yang didapatkan malah keringat kepanasan
Ingin teriak
sekencang-kencangnya
Agar
teriakan ku bisa merubah yang hilang dapat datang kembali
Tapi itu akan
menjadi teriakan yang sia-sia
Sudahlah . .
Aku harus
mengiklaskan malam hangatku hilang
Aku harus
terbiasa dengan malam yang dingin sekarang
Mungkin itu
sudah suratan takdir.
Buat kamu
malam hangat ku
Semoga tetap
hangat dimanapun kamu berada.
"Tanjungpinang
KEPRI Rimba Jaya 28-12-2021".
***
Demikian Puisi Kehidupan Penuh Makna Karya Imoel Negara yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment