Kumpulan Teks Musikalisasi Puisi Rhia Lestari Terpopuler

Table of Contents

Kumpulan Teks Musikalisasi Puisi Rhia Lestari Terpopuler

Dilansir dari YouTube Rhia Lestari "Sebuah Usaha Melapangkan Dada" merupakan karyanya Yusuf Hamdhani. Berikut teks puisinya.

"SEBUAH USAHA MELAPANGKAN DADA"
 Karya Yusuf Hamdhani

Setiap hariku kini adalah upaya melepaskanmu

Membinasakan harapan yang pernah kuperjuangkan dengan sungguh

Kamu pernah menjadi satu hal 

yang begitu berharga untuk kuperjuangkan

Hingga aku tak peduli pada diriku sendiri

Dan hanya ingin memperjuangkanmu sepenuh hati

Sebab aku begitu mencintai, meski hatimu tidak pernah kamu beri

Kamu terlalu indah untuk kulewatkan

Kamu terlalu istimewa untuk kulepaskan

Setiap hariku kini adalah upaya untuk melepaskanmu

Membuang perasaan yang masih tersisa pada keinginan memilikimu

Bahagiamu adalah satu hal yang menjadikan aku sia-sia

Aku tidak pernah terpilih 

sebagai orang yang kamu berikan kepercayaan lebih

Aku tidak pernah diterima 

sebagai orang yang kamu berikan hati seutuhnya

Sebab aku mencintaimu dengan kerelaan

 yang tak pernah bias kurelakan

Kamu terlalu penting untuk ku abaikan

Kamu terlalu berharga untuk kurelakan

Setiap hariku kini adalah uapaya mengikhlaskanmu

Mengemas setiap kepingan kenangan

yang mesih menetap utuh pada harapan yang sudah runtuh

Hatimu adalah satu hal yang membuatku

bersedia tersesat di dalamnya

Dan aku tidak akan pernah bersedia diselamatkan

Biarkan saja di hatimu aku tetap menetap

Sebab aku tetap mencintai, meski tak pernah dicintai

Kamu terlalu nyaman untuk ku tinggalkan

Aku terlalu baik untuk kutiadakan

Setiap hariku kini adalah upaya menyadarkan diriku sendiri

Bahwa aku tidak pernah pantas untuk dicintai

Masih begitu banyak kekurangan 

yang tak akan menjadi bahagiamu cukup

Masih begitu sulit bagiku untuk tahu diri

Karena sesungguhnya aku masih ingin

berusaha untuk memantaskan diri

Sebab aku masih mencintai

Untukmu aku seringkali sengaja lupa diri

Kamu terlalu mudah untuk kucintai

Aku terlalu sulit untuk tahu diri

Setiap hariku kini adalah upaya mengasingkan diri

darimu yang menganggap diriku seperti orang asing

tak apa, aku lapang dada

sebab aku menicntaimu dengan ketulusan

barangkali sudah menjadi keharusan perasaanku kamu tiadakan

*** Selanjutnya sahabat Sampah Kata bisa mengunjungi langsung YouTubenya https://www.youtube.com/c/RHIALESTARI atau bisa menonton langsung musikalisasi puisinya di bawah ini!


Berikut teks puisi 
"Aku Ingin Mencintaimu Sampai Pada Ketiadaanku" Karya suci2592.

"AKU INGIN MENCINTAIMU SAMPAI PADA KETIADAANKU"
 Karya Suci2592

Nanti

Aku ingin melihat keriput diwajahmu dari mataku

Lalu menggenggam tanganmu

Dan mengenang hari-hari kita yang telah berlalu

Betapa tidak mudah tapi sangat indah

Betapa penuh perjuangan

Tapi tidak membuat kita saling melepaskan

Sungguh aku ingin mencintaimu

Sampai pada ketiadaanku


Berikut teks puisi "Andai Bisa Aku Tidak Ingin Mengenalmu Sama Sekali" Karya Boy Chandra.

"ANDAI BISA AKU TIDAK INGIN 
MENGENALMU SAMA SEKALI "
 Karya Boy Chandra

Andai bisa, aku tidak ingin mengenalmu sama sekali

Sebab jatuh hati padamu membuatku tak bisa benar-benar lari

Kamu mengejarku bersama desau angin

Pada malam-malam dingin

Pada ketidak sanggupanku menumpasmu

Di kepalaku kamu mengepal rindu

kamu menenggelamkan diri di sudut dadaku berkali-kali

merasuk menjelma bayang-bayang yang menyiksa

diriku setiap kali ingin pulang

aku tidak pernah bisa berjalan lebih jauh

sebab sampai saat ini masih saja di kepalaku harap tentangmu utuh

andai bisa, aku ingin lupa dan menganggap kamu tidak pernah ada

namun hari-hari yang berlalu terlanjur kekal 

dengan kenangan-kenangan tentangmu

langkah-langkah yang pernah berjalan, membekaskanmu di ingatan

pulang-pulang yang pernah kita punya

kini membenamkanmu di kepala

lalu jalan mana yang akan ku tempuh?

pelukan mana yang bisa menenangkan?

jika semua pandangan 

masih saja menghadirkanmu sebagai bayangan

meski setiap kali mencoba memelukmu lagi

yang kudapatkan hanya kehilangan dan pedih dihati

kamu tak pernah tahu bagaimana sesak 

yang ku tanggung karena ulahmu

setiap malam dan pagi buta

aku harus menenangkan segala resah jiwa

apakah benar begini caramu untuk mendapatkan bahagia?

Inikah yang dulu kamu sebut sebagai cinta?

Bukankah kamu yang mengajakku mengembara 

dan memuja-muja rindu

Kamu juga yang menenangkan segala keresahan jiwa

Dan kecemasanku akan perihal-perihal yang menyebabkan luka

Kini mengapa kamu menjadi lain begini?

Tidakkah kamu mengenali dirimu sendiri?

Lupakah kamu pada janji-janji yang pernah kamu ucap?

Lalu, kalau sudah begini, bagaimana cara menenangkan hati?

Andai aku bisa, ingin sekali aku menghapusmu 

dari ingatan yang menyiksa

Tak ada satu halpun akan kubiarkan menusuk diriku 

dan menjadikan ingatan terasa pilu

Namun, ingatan dan kenangan tapi bisa sesuka hati

Biarlah sedih ini berakhir pada waktunya

Akan ku telan pahit hidup yang kamu sisakan

Segala yang pernah kamu rasukkan ke dada ini

Yang merusak bahagia hati akan kujadikan pelajaran penting  

bagi hidup ini

Bahwa ternyata tidak semua yang mengaku mencintai 

benar-benar ingin mempertahankan sepenuh hati


Berikut teks puisi "Usai Di Januari" Karya Khoirul Trian.

"USAI DI JANUARI"
 Karya Khoirul Trian

teruntuk hati yang pernah patah

maaf untuk ketidak nyamananmu selama ini

mungkin kita adalah kesalahan terindah yang pernah Tuhan ciptakan

aku sempat memilihmu sebagai teman ibadahku

tapi itu salah

kau sering menyapa pagiku dengan salam yang tak pernah ku jawab

saat itu kita hanya tersenyum, sungguh bahagia yang palsu

kadang kita berpikir kita adalah seluruh ketidakmungkinan

yang selalu kita usahakan

tentang perih dan jatuh yang berulang

juga tentang pergi dan pulang

hari-hari terlewati begtitu saja

tak jarang kita sering bertanya kepada hati

sebenarnya apasih yang kita kejar

seseorang tidak akan mau bertengkar dengan Tuhannya

seseorang juga tidak bias meninggalkan Tuhannya begitu saja

tapi seseorang tadi ternyata hanya butuh cinta

kita berbeda cara kita cerita dengan Tuhan pun tidak sama

kita tidak layak, sepertinya aku akan pulang

dan kau akan tenang

sudah waktunya kita kembali dengan pilihan kita

biarkan januari dan kisah sendunya menjadi rintikan hujan

diatas rindu kita nanti

aku ingin pulang dan akan tetap begitu

jaga dirimu baik-baik ya

buatlah Tuhanmu tersenyum

agar langkahmu juga akan tetap tegar

bila seseorang lain sudaha datang

dan bias menjagamu dengan benar, bahagialah

mungkin itu sudah saatnya untukmu tersenyum

taka da yang salah, aku dan kamu berhak memilih

titip salamku untuk Tuhanmu ya

dari aku yang pernah mengagumi makhlukNya segila ini


Berikut teks puisi "Februariku Hilang" Karya Khoirul Trian.

"FEBRUARIKU "
 Karya Khoirul Trian

Teruntuk Februari dan cerita tentang kita yang pernah hilang

Aku gak pernah berharap kamu itu selalu ada

Karena setiap hari, hadirku seperti tidak ada artinya juga buat kamu,

aku capek terbang sendirian

Kadang aku pengen pulang tapi ternyata kamu bukan rumah

Aku selalu menganggap ini sempurna

Tapi lagi-lagi kamu ternyata hanya sipembuat patah

Bisa gak, datang lalu duduk sejenak

Aku ingin bicara, bukan tentang kita yang sudah usang

Tapi tentang bagaimana cara kita untuk melupakan waktu

Barangkali kamu yang suka menghilang

Tau bagaimana caranya menghapus kenangan

Aku sudah lelah menjadi obat

Padahal lukaku sendiri masih dalam

Belum sembuh

Pergilah, sepertinya aku akan tenang

Jika hadirmu justru menambah semesta

semakin tidak menyenangkan lagi

Aku berharap kamu pergi, pergi ya

jangan cari aku lagi

Karena aku akan tenang

Mungkin akan jauh , lalu mungkin akan luruh seluruhnya

Sekali aja, aku cuma pengen di dengar

Bahwa aku juga berhak rindukan?

Aku juga manusia, wajar kalau aku cemburu

Aku juga ingin dimengerti

Bukan hanya kamu aja yang punya sayap

Sayapku sudah sepenuhnya patah untukmu

Dan aku harus jatuh

Gak apa-apakan kalau kamu terbang sendirian

Siapa tahu nanti ketemu dengan seseorang

Yang semestinya memang harus bersamamu

Februari memang suka begini

Yang pernah hangat menjadi dingin , lalu pergi

Sepertinya akan tetap abadi

Hilang tanpa terang

Dan semua akan redup seperti sediakala

Dimana lampu pertunjukan akan selesai 

dan peran kita harus berakhir


Berikut teks puisi "Aku Lelah" Karya Tulisan Hujan.

"AKU LELAH"
 Karya Tulisan Hujan

Ketika malam semakin gelap

Kau menjadi yang paling lelah dalam segala penantian

Kerap kali aku merasa akulah yang paling mampu menunggumu

Sering kali aku merasa hanya aku yang paling kuat 

dari banyaknya yang kau temui

Ternyata sama saja

Aku masih terlalu lemah

Aku tidak ada bedanya dari yang banyak mencintaimu

Tapi tunggu dulu ternyata hanya aku yang masih ingin berdiri

saat aku jatuh dan tak mampu lagi dipelukmu

tapi sudahlah lupakan saja tentang cinta dan penantianku

Toh dirimu juga tak pernah mengerti bagaimana caraku berjalan

melewati  gua sunyi yang sama sekali tak ada 

bunyi kebahagiaan disana

Yang ada hanya bayang-bayang elegi

Aku sudah lelah merapal namamu dibawah tirai malam

Aku lelah terlihat baik-baik saja dihadapan sang mata pagi

Aku lelah pada hujan yang tak jua meredakan basah dipipi

Aku lelah dan aku lelah

Mengapa awalnya tidak kita setujui saja untuk saling cinta

Kamu tak perlu merayuku dan aku tak perlu menemuimu

Kamu tak perlu menjauh membelakangiku

Dan akupun tak perlu menunggumu

Payah bukan

Mengapa tak sedari dulu aku yang menjauh darimu

Mengapa tak aku saja yang menyakitimu terlebih dahulu

Agar kau tahu

Betapa besarnya harapan sebuah kepulangan

Dari seseorang yang kamu mau


Berikut teks puisi "Hai Januari" Karya Khoirul Trian.

"HAI JANUARI "
 Karya Khoirul Trian

Hai Januari

Gimana kabarnya harapan

Katanya dulu pernah karam

Sekarang bagaimana?

Sudah sejauh apa resolusimu hari ini

Kalau ada apa-apa bilang ya

Agar kelak saat kamu sendiri dan bingung untuk melangkah

Kamu masih punya tujuan

Ya untuk setidaknya mengingatkanmu saja

Bahwa untuk bahagia kau butuh luka

Gak apa-apa kalau misalnya kamu sedang tidak begitu baik hari ini

Tapi kamu juga harus ingat

Kamu tidak bisa mengutuk dirimu sebagai manusia paling sengsara

Semoga bisa ya

Kita coba sekali lagi

Angan akan tetap menjadi angan

Angan akan berubah menjadi nyata 

kalau kamu sendiri tahu bagaiamana merayu Tuhan 

untuk meberikannya padamu

Jangan risau semuanya bisa ditata lagi

Yang sempat menangis karena orang lain

Yang pernah menangis karena disakiti 

dan hadirnya tidak pernah dianggap

Sadar yuukk

Kamu boleh menginginkan dia

Tapi tidak boleh berhalusinasi bahwa dia adalah milikmu sekarang

Hanya untuk terlihat bahagia kamu tidak harus dengan dia

Apalagi hari ini adalah awal

Gak baik hanya diam saja tanpa melakukan suatu hal

Nanti garis awalmu dicuri orng lain

Nanti mimpimu bisa jadi nyata buat orang lain

Untuk itu jaga baik-baik ya

Kamu tahukan rasanya kehilangan

Bukan cuma kamu yang repot

Orang lain juga sedang berusaha kok

Hanya saja usaha kita beda-beda

Karena memanng tujuan kita juga tidak sama

Aku memimpikan bulan dengan sedikit bintang

Kadang orang memimpikan hujan dengan semburat senja

Hidup kita tidak sama

Bisa jadi yang bagus di mereka belum tentu baik untukmu

Karena gajah tidak butuh sirip untuk berenang

Bunglon juga tidak butuh rindang untuk menghilang

Pergilah jika memang disini kau rasa kurang

Dimana pun itu tetap jadi diri kamu sendiri ya

Karena kamu unik

Tidak semua orang satu pemikiran denganmu

Saat ini ada yang mengira kamu tidak baik

Ada juga yang tidak begitu baik tapi menilai dirimu buruk

Tertawakan dia karena dia sedang mempermalukan dirinya sediri

Jangan dengerin omongan mereka  

mereka kadang tidak suka kamu menang

Coba ikuti hatimu tanyakan kemana dia akan pergi

Kemana dia akan disinggah

Dan dengan siapa dia akan berlabuh


Berikut teks puisi "Tahun Ini Dan Semua Tentangnya" Karya Rhia Lestari.

"TAHUN INI DAN SEMUA TENTANGNYA"
 Karya Rhia Lestari

Teruntuk diriku

Terima kasih karena tetap kuat 

Di tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya

Tahun ini sungguh luar biasa bahagianya gak tanggung-tanggung

Banyak orang-orang baik yang dikirim Tuhan untuk kita

Banyak senyum tulus merekah indah

Menghiasi hari-hari yang kita lalui

Tapi tahun ini cobaannya juga gak main-main

Maafkan aku yang kadang selalu mengabaikanmu

Yang selalu mementingkan kebahgiaan orang lain

Daripada kebahagiaan  untuk diri sendiri

Maafkan aku yang kadang melupakan keadaan hatimu 

Yang semakin hari semakin lelah karena terlalu egois

Mengejar sesuatu yang tak pasti

Terimakasih telah bertahan hingga sejauh ini

Terimakasih karena telah melewati 

Berbagai macam rintangan yang ada

Terimakasih sudah menjadi diri sendiri meski tertatih

Terimakasih sudah mau berdamai dengan keadaan

Dan terimakasih untuk tetap bertahan

Ketika dunia benar-benar tidak sepaham

Kamu hebat

Tetaplah kuat

Tetaplah saling menggenggam sampai kapanpun

Aku mencintaimu


Berikut teks puisi "Mencintaimu Saja Aku Sudah Bahagia" Karya Aideti Lestari.

"MENCINTAIMU SAJA AKU SUDAH BAHAGIA "
 Karya Aideti Lestari

Aku tahu, aku yang lebih dulu jatuh cinta

Bukan kamu

Diam-diam mencari tahu tentangmu

Itulah sesuatu yang sudah biasa aku lakukan

Akulah si orang aneh yang menyimpan harap 

untuk bisa sedikit kamu tatap

Ketahuilah aku hanya ingin membiarkan rindu ini

mendapat tempat untuk berteduh

Saat ia kesulitan mencari rumah untuk pulang

Kamu tidak perlu membawanya masuk kedalam

Jika memang sedang tidak bersedia memberi tumpangan

Aku sudah terbiasa menunggu

Meski pada akhirnyaharus kembali berjalan kebelakang

Dengan langkah yang cukup kesulitan

Aku memang juga pernah berkeinginan mengajak untuk berbagi rasa

Tapi aku tidak berani memaksa

Jika kamu tidak turut menginginkannya

Sudahlah

Mungkin lagi-lagi aku harus membohongi hati

Dengan kalimat

Mencintaimu saja, aku sudah bahagia


Berikut teks puisi "Desember Dan Luka" Karya Rhia Lestari. 

"DESEMBER DAN LUKA"
 Karya Rhia Lestari

Selamat malam Desember

Entah mengapa hari ini saya tiba-tiba merindukan ia

Seseorang yang pernah ku perjuangkan hatinya

Namun tak pernah di anggap

Apa kabar ia hari ini?

Semoga kebahagiaan menghampiri hari-hari yang ia lalui

Oo ia, ini aku seseorang yang pernah begitu bahagia

Hanya dengan melihat senyum  merekah indah dibibir manisnya

Seseorang yang pernah memutuskan untuk memperjuangkan

Ketika ia sedang memperjuangkan hati yang lain

Rasanya masih begitu jelas

Betapa ia pernah menjadi alasan terbesar

Dari semua hal yang aku lakukan

Betapa aku pernah mengabaikan seluruh rasa 

hanya agar ia bisa menoleh sedikit ke arahku

Ya, aku pernah berjuang

sebenar-benarnya berjuang dan berusaha

agar aku bisa mendapatkan hatinya

tapi sepertinya semesta tidak berpihak kepadaku

jangankan untuk mendapatkan hatinya

ia bahkan tak pernah menganggap hadirku di hidupnya?

Tau gak? Aku bahkan hampir kehilangan diriku sendiri

Demi menjadi seseorang yang dia inginkan

Jujur, aku kadang sedikit lelah

Aku lelah selalu berlari

untuk menggapai ia yang bahkan takkan pernah kudapatkan

hingga pada akhirnya ketika aku sedang berusaha keras 

mendapatkan hatinya

ia pergi bersama seseorang yang lain tanpa sepatah kata

tanpa pernah menanyakan bagaimana keadaanku

setelah diabaikannya dengan begitu kejam

ia pergi tanpa meninggalkan jejak untuk tetap kukejar

dan lagi-lagi aku kalah dengan keadaan

andai melupakan itu mudah

mungkin aku tak akan sesakit ini dalam perjalanan melupakannya

Desember kali ini saja

aku ingin sembuh seutuhnya dari luka-luka masa lalu

mari berdamai di Desember selanjutnya


Berikut teks puisi "Bukan Untuk Kau Baca" Karya Brian Khrisna.

"BUKAN UNTUK KAU BACA"
 Karya Brian Khrisna

Hai apakabar?

Aku rasa kau baik-baik saja

Sesekali aku menengok dan kau tak lagi menulis tentang kehilangan

Bagaimana harimu?

Ingin sekali kutanyakan namun aku berusaha 

sedingin yang aku bisa disetiap sapaan

Bukan karena sombong

Juga bukan mengartikan pengganti barumu 

sudah membahagiakan aku

Bukan

Namun agar membunuh apa yang kembali 

hendak tumbuh disetiap kau menyapa walau sesaat

Tak usah membahas tentang aku, aku baik-baik  saja

Banyak orang baik yang datang setelah kau pergi

Sama seperti kisahmu, 

banyak sosok yang ingin menggantikan tempatku dihatimu

Aku menulis bukan untuk kau baca

Bukan untuk membuatmu merasa tersindir, namun kembali tapi

Aku menulis untuk melakukan apa yang biasa kulakukan 

ketika kau menyapa

Membunuh rasa yang perlahan kembali ada

Dengan menulis ini aku kembali tersadar

Kau telah pergi

Dan aku telah merelakan


Berikut teks puisi "Bagian Terbaik" Karya Penakecil_id.

"BAGIAN TERBAIK"
 Karya Penakecil_id

Kita tidak bias merencanakan kepada siapa cinta ini akan berlabuh

Pun juga tidak ada yang bisa benar-benar siap

untuk menghadapi kehilangan

Karena itu, saat kamu telah menemukan seseorang

yang membuatmu merasa begitu berarti kamu beruntung

sebab saat itu juga kamu  sedang dicintai

merasa dicintai membahagiakan bukan

iya, ketika ternyata seseorang  yang kamu cintai, 

juga mencintai kamu

kamu pantas bersyukur

sebab diluar sana masih banyak hati yang jatuh cinta seorang diri

jika bersamanya kamu percaya untuk tidak lagi mencari

maka pertahankanlah

jangan sampai dikemudian harimuncul penyesalan

karena membiarkannya pergi

tidak ada satu orangpun yang menginginkan kehilangan

tidak peduli apapun pertengkaran dalam sebuah hubungan

adakalanya kamu begitu keras kepala mempertahankan segalanya

agar tetap baik-baik saja

tapi disisi lain menyadari bahwa kamu hanya manusia biasa

makhluk yang memiliki rasa sedih,marah dan kecewa

seiring berjalannya waktu kamu melewati banyak hal bersamanya

berbagi canda tawa, cerita, keluh kesah, 

dan apapun perayaan cinta lainnya.

Tapi kamu juga mulai menyadari, seseorang yang dulu kamu percaya

Akan menjadi tempat terakhir dalam pencarian cinta sejati

Pernah ada di posisi seperti ini? Aku pernah

Aku pernah berdiri diposisi ini.

Aku seperti menjadi seseorang yang kehadirannya tidak diinginkan

Seseorang yang segala bentuk perhatiannya diabaikan

Seseorang yang kesabarannya tidak pernah dipedulikan

Ia semakin menjauh, menganggap seakan keberadaanku 

dihatinya tidak lagi memiliki arti

Hingga pada akhirnya, aku harus mempersiapakan diri 

untuk sebuah kata pergi

Meski aku tahu tidak ada yang baik-baik saja 

untuk sebuah kehilangan

Saat kamu sedang berdiam diri, lalu mengingat- ingat yang telah lalu

Pasti bayangannya pu hadir dan kemudian kamu berucap dalam hati

“kemana perginya ia yang dulu mencintaiku? 

Yang dulu selalu membuatku merasa begitu pantas dicintai

Ia yang membuatku merasa begitu berarti dan diinginkan, 

kemana perginya segala bentuk janji itu?”

Mungkin tidak semua orang mengalami ini

Tapi jika sekarang kamu sedang  ada dalam kedaaan yang menyakini

 bahwa melepaskan juga bagian terbaik dari mencintai

maka lepaskanlah

percayalah bahwa seseorang yang memiliki perasaan yang baik,

cinta yang jujur, dan hati yang tulus

tidak akan pernah dibiarkan Tuhan berlama-lama dalam kesedihan

hari ini mungkin kamu kehilangan seseorang 

yang tidak benar-benar mencintaimu

tapi ia jelas telah kehilanganmu

seseorang yang mencintainya dengan tulus tanpa berpura-pura

apapun yang pergi akan terganti

apapun yang patah akan tumbuh kembali

boleh saja hari ini kamu terluka, tapi lain hari kamu pasti berbahagia

hingga membuatmu lupa jika hari ini kamu pernah begitu terluka

sedalam apappun luka yang dirasakan saat menghadapi perpisahan

kamu akan kembali menjadi dirimu yang berbahagia

kamu yang percaya bahwa tidak ada hal baik 

yang akan mengingkari dirinya sendiri

kamu akan sembuh dan kembali siap untuk jatuh hati.

Maka siapkan hati untuk kebahagiaanmu yuang baru

Namun barangkali setelah ini kamu akan lebih berhati-hati  

untuk perihal hati dan mencintai


Berikut teks puisi "Setelah Kau Pergi" Karya Nawang Nidlo Titisari.

"SETELAH KAU PERGI"
 Karya Nawang Nidlo Titisari

Setelah kau pergi hatiku masih belum mengerti

cara melangkah untuk menyudahi

Aku masih berdiri sendiri

Masih larut dalam bekas genggaman tanganmu

Masih terpenjara dalam kenangan

Saat kita berdua belum sejauh ini

Entah bagaimana atau dari mana 

aku harus memulai untuk menjelaskannya

Tentang yang membuatku jatuh sedalam ini

Atau kapan aku akan berhenti

Aku kehilangan kata untuk mengartikan

Kerumitan perasaanku sendiri

Aku selalu merentangkan kedua tanganku

untuk kau merebahkan diri dalam pelukanku

aku masih mengantarkan doa-doa yang akan menjagamu

jika mungkin lenganku tak mungkin mendekapmu

aku selalu melakukannya tanpa kau minta, tanpa kau peduli

tapi melihatmu kini bersama yang lain

aku mulai ingin beranjak dari kekalahan ini

selebar itu senyummu saat bersamanya

semudah itu kau jadikan aku sebagai cerita lama

sesulit itu memintamu mengerti

bahwa aku satu-satunya di sini yang menerima ribuan lara

tanyakan padanya

maukah dia menerimamu sebagai seseorang 

yang selalu ingin dimengerti?

Pastikan sendiri siapa yang lebih baik

Untukmu hingga saat ini

Suatu saat nanti, saat kau telah menemukan jawabannya

silahkan kembali

Karena sesungguhnya kau telah memaafkan seluruh kesalahanmu

Kembalilah tanpa bilang padaku bahwa aku terlalu baik untukmu

Jangan bicara omong kosong padaku

Cukup datang lalu peluk aku

Katakan kau takkan mengulanginya

dan berjanji untuk selalu denganku

Atau kembalilah saat kau tahu rumahmu adalah aku, bukan dia


Berikut teks puisi "Apa Kabarmu Hari Ini?" Karya Rhia Lestari.

"APA KABARMU HARI INI?"
 Karya Rhia Lestari

Untukmu yang jauh dari pandangan
Apa kabarmu hari ini?
Ceriakah? 
Bahagiakah? 
Sedihkah?
Atau ada hal lain yang kamu rasakan
Kuharap kamu selalu bahagia tanpa ada duka yang menyapa
Walau bayangmu tak dapat kupandang
Walau rupamu tak dapat ku sentuh
Walau ragamu jauh untuk ku rengkuh
Tapi aku disini akan selalu menanti hatimu dengan sabar
Meski pada akhirnya kamu bukanlah takdirku
Biarkan cinta ini pergi membawaku menuju hati yang dia mau
Entah itu tetap padamu
Atau pada insan lain yang belum ku tahu
Seiring berjalannya hari
Tak henti kutanyakan pada sang kuasa
Akankah dia mempertemukan kita kembali
Ataukah cukup sekali untuk pertama dan terakhir kali
Entah mengapa harus seperti ini
Begitu sulit rasanya mencoba mengenalmu lebih dari saat ini
Agar aku bisa menjadi sosok orang 
Yang selalu dekat denganmu sampai nanti
Walau kamu takkan kumiliki
Ya Tuhan, maafkan aku 
Yang selalu mengikuti nafsuku hingga aku lupa diri
dan tak tahu cara bersyukur

***
Demikian 
Kumpulan Teks Musikalisasi Puisi Rhia Lestari Terpopuler. Semoga bermanfaat.

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment