Selamat ya Kamu Sudah Mematahkan Puisi Patah Hati
Table of Contents
Puisi ini bercerita tentang seorang laki-laki yang perasaannya bertepuk sebelah tangan. Namun dalam perjalanan hubungan mereka, si perempuan terus memberikan harapan dan status hubungannya terus digantung.
Berulang kali ia memperjuangkan perasaannya, berulang kali juga perasaannya terluka namun ia tetap bertahan. Ia masih memegang teguh harapannya jika suatu hari nanti si perempuan akan membuka hatinya.
Ketulusan yang ia berikan, kepedulian yang ia nampakkan semuanya menjadi sia-sia. Si perempuan berulang kali mematahkan perasaannya. Hebatnya ia terus bertahan dengan luka itu dan terus berpura-pura jika ia masih baik-baik saja.
Hingga akhirnya ia sadar, bahwa perasaannya takkan ada balasan dan ia memutuskan bahwa menerima jika dirinya hanya sosok yang tidak dianggap. Akhir kata ia mengucapkan satu kalimat, selamat ya kamu sudah mematahkan. Berikut teks puisinya :
Selamat ya Kamu Sudah Mematahkan
~ Muraz Riksi ~
Aku sedang baik-baik saja
Kamu benar, perasaan memang tidak bisa dipaksakan
Bisa atau tidak, aku harus menerimanya
Jika pun kau bertanya bagaimana jika tidak baik-baik saja
Bohong jika aku menjawabnya semua masih baik-baik saja
Luka yang kualami memang tak berbekas
Air mataku juga tidak tumpahkan?
Kamu tenang, aku bisa berpura-pura bahwa sedang baik-baik saja
Walau nyatanya disaat aku sendiri, tangisanku dapat membelah sunyi
Sakit yang kualami sangat berat
Perasaanku dipermainkan begitu saja
Aku cuma mau mengatakan, selamat ya kamu sudah mematahkan...
Bireuen, 22 Maret 2024
Baca Juga : Puisi, Cerpen dan Cerbung Muraz Riksi Lainnya
***
Demikian Teks Puisi dan Podcast tentang Selamat ya Kamu Sudah Berjuang.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Post a Comment