Menemukan Kebahagiaan dan Makna dalam Pekerjaan: Kunci Sukses dan Kepuasan Karier
Ada dua hal yang menjadi kunci utama dalam bekerja. Yang pertama adalah earn success, dan yang kedua adalah service to other people. Maksudnya bagaimana?
Jika saat ini teman-teman berusia 20-an, biasanya kalian berada dalam tahapan eksplorasi karier (career exploration stage). Jika kita melihat dari hierarki Maslow, kita perlu memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu. Oleh karena itu, tidak masalah jika kita memulai dari profesi yang bertujuan untuk mencari uang terlebih dahulu.
Perjalanan Karier dan Tantangannya
Saya ingin bertanya, teman-teman di sini sudah bekerja berapa tahun? Satu tahun? Dua tahun? Tiga tahun? Oke, ada yang lebih dari lima tahun? Rata-rata masih di satu hingga dua tahun, ya.
Jujur saja, bagaimana perasaan kalian selama bekerja? Apa yang kalian rasakan akhir-akhir ini? Capek? Senang? Jenuh? Tantangan yang berat? Pusing? Atau mungkin merasa bahagia karena baru saja gajian?
Senang mendengar bahwa teman-teman menyadari emosi yang dirasakan, baik senang maupun capek. Itu hal yang normal! Jika kita tidak mengenali emosi kita, lama-kelamaan kita bisa mengalami stres yang berkepanjangan, bahkan burnout. Itulah mengapa penting bagi kita untuk membahas topik ini: Finding Joy and Meaning in Daily Work.
Arti Joy dan Meaning dalam Pekerjaan
Saya ingin tahu, menurut teman-teman, apa sih arti joy dan meaning dalam pekerjaan? Ada yang mau berbagi?
- Joy bisa diartikan sebagai kebahagiaan atau kesenangan dalam bekerja. Seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta, Joy juga merupakan nama anggota Red Velvet! Tapi dalam konteks ini, joy berarti perasaan bahagia yang muncul saat kita menikmati pekerjaan kita.
- Meaning, di sisi lain, adalah ketika kita merasa bahwa apa yang kita lakukan merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar. Pekerjaan kita tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi bagi orang lain.
Terima kasih untuk yang sudah berbagi! Ternyata, joy dan meaning adalah bagian dari konsep kebahagiaan (happiness).
Tiga Elemen Kebahagiaan dalam Pekerjaan
Menurut Arthur Brooks, seorang profesor di Harvard yang meneliti kebahagiaan, ada tiga elemen utama dalam kebahagiaan:
- Enjoyment – Perasaan senang yang bukan hanya dari kesenangan sesaat, tetapi juga melibatkan hubungan dengan orang lain dan kenangan yang berharga.
- Purpose – Merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan memiliki makna dan memberikan dampak.
- Satisfaction – Kepuasan yang diperoleh setelah melalui perjuangan atau tantangan dalam bekerja.
Satisfaction ini menarik. Kita baru bisa merasa puas setelah melewati tantangan. Misalnya, setelah mendaki gunung atau menyelesaikan skripsi, meskipun prosesnya melelahkan, akhirnya kita merasa sangat puas.
Faktor-Faktor yang Meningkatkan Kebahagiaan
Saya ingin bertanya, menurut teman-teman, apa saja faktor yang bisa meningkatkan kebahagiaan kita?
Ada yang menjawab uang, kucing, jalan-jalan, makan, tidur, menonton Netflix, menghabiskan waktu berkualitas (quality time), dan memiliki support system.
Namun, menurut Thomas Aquinas, ada empat hal yang sering disalahartikan sebagai sumber kebahagiaan, padahal tidak selalu benar:
- Ketenaran – Memiliki banyak pengikut di media sosial tidak selalu membuat bahagia.
- Kekuasaan – Memiliki otoritas atau bisa memberi perintah tidak menjamin kebahagiaan.
- Kesenangan sesaat – Kebahagiaan dari kenikmatan instan sering kali hanya sementara.
- Uang – Meskipun penting, uang bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kebahagiaan.
Sebaliknya, empat hal yang benar-benar meningkatkan kebahagiaan adalah:
- Faith – Keyakinan atau kepercayaan terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri kita.
- Family – Hubungan yang kuat dengan keluarga.
- Friends – Persahabatan yang perlu terus dijaga.
- Work – Pekerjaan yang memberikan kepuasan dan makna.
Dua Kunci Kebahagiaan dalam Pekerjaan
Dua hal yang dapat membuat kita bahagia dalam pekerjaan adalah:
- Earn Success – Ketika kita merasa bahwa nilai dan usaha kita diakui oleh orang lain.
- Service to Other People – Memberikan manfaat kepada orang lain, meskipun hanya dengan hal-hal kecil seperti membantu rekan kerja.
Apakah Kita Harus Mengejar Passion?
Pertanyaan yang sering muncul adalah: “Apakah kita harus mengejar passion untuk bahagia dalam bekerja?”
Jawabannya tidak selalu. Dalam usia 20-an, kita masih berada dalam tahap eksplorasi. Kita bisa mulai dengan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan kita saat ini, kemudian menemukan makna di dalamnya.
Jika kita merasa jenuh atau tidak bersemangat dalam pekerjaan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Refleksi Internal dan Eksternal – Apakah masalahnya berasal dari lingkungan kerja atau dari dalam diri kita sendiri?
- Menggali Motivasi Awal – Mengingat kembali alasan mengapa kita memilih pekerjaan ini.
- Mencari Dampak Positif – Menyadari bahwa pekerjaan kita memberikan manfaat bagi orang lain.
Bagaimana Menemukan Pekerjaan yang Bermakna?
Ada tiga hal yang perlu kita perhatikan dalam menemukan pekerjaan yang bermakna:
- Strengths – Mengenali keterampilan dan kelebihan diri.
- Fit – Memastikan pekerjaan sesuai dengan nilai dan tujuan karier kita.
- People – Menentukan siapa yang akan mendapatkan manfaat dari pekerjaan kita.
Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan kita adalah dengan bertanya kepada orang lain. Terkadang, orang lain bisa melihat potensi kita lebih jelas daripada diri kita sendiri.
Kesimpulan
Pada akhirnya, kebahagiaan dalam bekerja bukan hanya tentang menemukan pekerjaan yang sempurna, tetapi juga tentang bagaimana kita memberikan makna dalam pekerjaan yang kita jalani. Dengan memahami kekuatan diri, menyesuaikan pekerjaan dengan nilai kita, dan memberikan manfaat bagi orang lain, kita bisa menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam karier kita.
Jadi, mari kita terus mengeksplorasi dan menemukan joy and meaning dalam pekerjaan kita!
Post a Comment