Catatan Rindu Puisi Kei Naz

Table of Contents
Catatan Rindu Puisi Kei Naz

Catatan Rindu

Dunia terlalu besar untuk langkah kaki kecilku
nomor sepatuku cuma tiga enam—  
tak cukup tegas untuk menantang kerasnya hidup,  
tapi dulu segalanya terasa ringan...  
karena ada jejak bapak  
yang bisa ku ikuti tanpa takut tersesat.

Ia—laki-laki tua berkaki besar,  
yang sandalnya sering ku pinjam
agar lumpur tak menyentuh kakiku,  
agar duri tak menancapkan pilu
Sandalnya kebesaran,  
tapi kasihnya pas—melindungi,  
tanpa pernah bertanya: kenapa harus aku?

Kini aku berdiri sendiri,  
menyusuri becek dan duri  
dengan alas kakiku sendiri,  
yang kadang terlalu tipis,  
terkadang malah melukai.

Lalu semesta mengirim seorang lain—  
berkaki besar seperti bapak,  
tapi jejaknya tak selalu ramah.  
Ia bukan tempat berlindung,  
melainkan lelaki yang  
kadang hadir, kadang menghilang.  
Kasihnya tak sehangat sandal bapak,  
tak selalu bisa kupakai  
saat hujan dan lumpur  datang tiba-tiba.

Aku belajar:  
melangkah bukan soal ukuran,  
tapi keberanian menapaki,  
meski sendiri, meski sakit,  
meski tak lagi ada alas kaki bapak  
untuk bisa aku pinjam
Pak, nyala rinduku padamu kini kujaga dengan doa.

-----------
Kei Naz/Lentera_merindu
17.04.2025/Balikpapan

***
Demikian puisi catatan rindu karya Kei Naz. 

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Post a Comment