Rintik yang Menyimpan Harap Kumpulan Puisi Perasaan yang Menyentuh Hati

Table of Contents
Rintik yang Menyimpan Harap Kumpulan Puisi Perasaan yang Menyentuh Hati

Perasaan memang kekuatan bagi setiap insan yang memiliki hati dan cinta. Berikut adalah kumpulan puisi menyentuh hati yang dapat Anda nikmati:

"Rintik yang Menyimpan Harap"
Oleh : Amelia Putri 

Hujan turun pelan di ujung malam,
membasuh luka yang belum sempat padam.
Langkahku diam,
di antara genangan,
tempat bayanganmu masih ku genggam.

Kucing liar melintas tanpa suara,
matanya seperti tahu,
tentang hati yang penuh sesal dan luka.
Aku diam,
menatap langit yang menangis diam-diam.

Ada kecewa yang tak bisa ku eja,
tumbuh dari harap yang kupeluk buta.
Andai waktu bisa kuputar,
takkan kubiarkan kau pergi dalam marah.

Namun malam tak memberi jawaban,
hanya dingin yang merayap perlahan.
Dan hujan...
tetap setia menampar ingatan.

Tapi aku tahu,
setelah gelap, pagi akan datang.
Sekacau apapun badai menantang,
aku masih punya harapan untuk bangkit,
meski tertatih,
meski sendiri,
meski tanpa genggaman tanganmu lagi.

LOPER KECIL
Oleh : Takahiro Moriuch

Fajar menguning dari kejauhan ibunda
Terik mentari bangunkan lelap dari pelukan sang mimpi
Tersadar kembali dalam hambar nya lautan kehidupan 
Menghela panjang napas dalam harap yang abstrak 

Tapakan kaki berselimut debu panas aspal
Melangkah perlahan menyusuri riuh ramai kota
Panas adalah berkat, hujan adalah jeritan
Ucapan yang tak terucap namun terlihat

Lalu lalang perhentian persimpangan tempat beradu nasib 
Mengetuk melambai menjajakan koran
Gema suaranya kian menipis tanda kalah pada lelah
Lelah yang menyelimuti derap langkah sekujur tubuh 

Melangkah berat rindang dituju
Sahabat sejati melepas lelah menuju lelap
Membawa angan mengarungi rebahan kilauan mimpi
Nada-nada angin memeluk tubuh hempaskan beban yang kian membelenggu
Kupang, 09-04-2025

Kau dan Diam
Karya Novi Susanto

Di antara riuh dunia yang berlalu,
ada nama yang selalu kusembunyikan di ujung rindu.
Bukan karena takut, bukan pula ragu,
hanya saja, ia terlalu dalam untuk sekadar kutitipkan angin lalu.

Dulu, di sisi ruang yang hening,
kau duduk dengan tatapan dingin.
Tak ada sapa, tak ada kata,
hanya detik yang berulang—mengulang cerita yang tak pernah kita mulai.

Aku pernah berpikir,
mungkin semesta memang suka bercanda,
mempertemukan dua hati yang saling merasa,
tapi tak pernah ingin mengakui dalam kata.

Mungkinkah kini semua masih di sana,
meski waktu terlalu jauh meninggalkan kesempatan kita,
karena kini semua sama,
tanpa kata, juga tanpa sapa,
hanya diam yang menjadi kisah kenangan.

SEGENGGAM KENANGAN
Oleh : Lentera Patra

Kepadamu sahabat sejiwa sehati
Kutitipkan rindu pada langit senja nan seteduh netramu
Pandangilah merah, jingganya, hingga rindu menghangat halu
Merasuk ke dalam cakrawala kalbu
 
Hari ini ...
Layaknya gelap dan terang yang bertemu berhimpit senja
Pertemuan kita yang singkat, tapi indah ini
Takkan pernah kulupa
Segenggam kenangan telah tersimpan dalam relung jiwa
Biar kumiliki hingga senja tak lagi ada

Satu hal yang perlu sahabat tahu
Perihal melupakanmu, aku tak mampu
Karena ingatan tentangmu serupa sang mentari
Walau ia terbenam hari ini
Ia akan datang lagi keesokan hari
Blora, 4 April 2025


***
Demikian kumpulan puisi yang menyentuh hati dari Grup FB Keluarga Puisi Indonesia.

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Post a Comment